Liputan6.com, Medan Rekaman video memperlihatkan kondisi harimau sumatera di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo dengan kondisi meprihatinkan viral di media sosial. Salah satu akun Instagram yang memposting adalah @medantau.
Dipantau Liputan6.com, Rabu (13/1/2024), dari akun Instagram tersebut, tampak harimau di Medan Zoo kondisinya kurus dan hanya mampu menggeletakkan diri di lantai kandang.
Pihak Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Medan yang menangani Medan Zoo angkat bicara. Mereka mengatakan harimau yang ada dalam video itu bernama Sorik dan memang sudah lama terjangkit penyakit.
Advertisement
Baca Juga
Kepada wartawan, Jumat, 12 Januari 2024, Pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama PD Pembangunan Medan, Bambang Hendarto mengatakan, jenis penyakit yang diderita Harimau Sorik adalah dubius infausta.
"Memang, kondisi hewan di sini (Medan Zoo), terutama harimau sumatera sedang ada penyakitnya. Salah satunya ada yang namanya Sorik, juga memang disimpulkan ada dubius infausta," sebutnya.
Sulit Disembuhkan
Bambang tidak mendetailkan jenis penyakit yang dimaksud, dan apa yang menyebabkan hewan itu terserang penyakit tersebut. Dia hanya mengatakan, dubius infausta sangat berbahaya dan sulit disembuhkan.
"Termasuk juga yang sudah mati kemarin, Nurhaliza. Dan ini memang sudah diprediksi, termasuk dari teman-teman BKSDA," sebutnya.
Diungkapkan Bambang, pihaknya akan berupaya maksimal untuk menangani Harimau Sorik. Saat ini pihaknya melakukan perawatan intensif terhadap satwa tersebut.
"Kita coba melakukan perawatan, intensif. Tetapi untuk kemungkinan pulih, sedikit lebih kecil," ungkapnya
Saat ini Medan Zoo tengah menjadi sorotan. Karena dalam 2 bulan, seekor harimau benggala dan 2 harimau sumatera mati. Kondisi tempat yang tidak layak diduga menjadi pemicu.
Advertisement
Kematian Nurhaliza
Sebelumnya kabar duka datang dari Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo. Seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) bernama Nurhaliza mati. Harimau Nurhaliza ditemukan mati pada 31 Desember 2023.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (KSDA Sumut), Rudianto Saragih Napitu mengatakan, setelah mendapatkan informasi kematian Harimau Nurhaliza, pihaknya bersama tim medis, drh. Anhar Lubis, drh. Fatima Sari, drh. Muhammaf Agung dan Nur Fashilah, Amd.Vet. yang dipimpin Kepala Bidang Teknis melakukan nekropsi atau bedah bangkai.
"Bedah bangkai dilakukan pada Senin, 1 Januari 2023," kata Rudianto, dalam keterangan diperoleh Liputan6.com, Senin, 8 Januari 2024.
Harimau Betina
Nurhaliza merupakan harimau sumatera betina berumur 9 tahun dengan berat badan diperkirakan 50 Kg. Harimau sumatera ini terakhir dilakukan medical check up pada 14 November 2023 dengan hasil pemeriksaan adanya gangguan paru, nafas tersengal-sengal dan bersuara.
Juga adanya keradangan dalam gambaran darah dan peningkatan BUN yang terkorelasi dengan hasil USG (penebalan dinding pelvis renalis dan dinding vesika urinaria), serta kondisi gigi kurang baik yang ditandai dengan penumpukan karang gigi.
"Diagnosa hasil medical check up saat itu pneumonia dan renal disease," Rudianto menuturkan.
Advertisement