Sukses

Derita Warga Braga Bandung, Usai Banjir Kini Dihantui Diare hingga Gigitan Ular

Dalam tiga hari terakhir ini posko kesehatan telah menangani 158 warga yang sakit

Liputan6.com, Bandung - Sejumlah warga terdampak banjir bandang di Kelurahan Braga, Kota Bandung, dikabarkan mengalami gangguan kesehatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung pun telah mendirikan posko kesehatan darurat serta menyiagakan puluhan tenaga medis.

Banjir bandang diketahui telah menerjang permukiman di Kelurahan Braga, Kota Bandung, pada Kamis, 11 Januari 2024. Ratusan rumah terdampak, warga terpaksa dievakuasi dari tempat tinggalnya.

Catatan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Jumat (12/1/2024) pukul 00.46 WIB, menyebutkan, sebanyak 600 jiwa dan 600 rumah terdampak dari peristiwa itu. Setidaknya, 150 jiwa terpaksa memilih mengungsi.

Berdasarkan catatan Dinkes Kota Bandung, dalam tiga hari terakhir ini posko kesehatan tersebut telah menangani 158 warga yang sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, warga yang datang ke posko kesehatan rata-rata mengeluh demam, diare dan gangguan pernapasan.

"Demam, diare, ada juga gangguan pernapasan karena stress. Keluhannya lansia yang obat-obatannya terbawa banjir ada yang jantung, darah tinggi dan lainnya. Insyaallah semua obatnya kita siapkan," katanya di Bandung, Sabtu, 13 Januari 2023.

Anhar juga mengabarkan, ada dua warga yang harus dirujuk ke rumah sakit. Mereka dirujuk setelah tertusuk paku dan tergigit ular.

"Sejak Kamis malam kami melayani 40 pasien. Jumat kemarin ada pasien 89 orang dan 2 pasien dirujuk ke RSHS, satu tertusuk paku satu lagi terkena gigitan ular. Hari ini (Sabtu), ada 29 orang pasien, alhamdulillah tidak ada yang dirujuk," katanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Siagakan Puluhan Tenaga Kesehatan

Selain mendirikan posko kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Bandung saat ini turut menyiagakan sebanyak 80 tenaga kesehatan dan ambulans untuk menangani warga terdampak.

Adapun, para petugas di posko kesehatan berjaga selama 24 jam, dibagi dalam tiga sif.

"Tiap kali tugas minimal 4 orang, satu hari tiga sif, total ada 70-80 orang ditambah yang turun ke lapangan sekitar 10 orang tergantung situasi," kata Anhar.

"Kita siagakan ambulans. Kita juga menyiapkan posko kesehatan di Sampono (toko parfum di Jalan Braga). Insyaallah untuk obat-obatan dan peralatan semua lengkap," akunya.

Anhar mengatakan, sesuai rencana awal, posko kesehatan bagi warga terdampak banjir bandang di Braga ini akan didirikan hingga Senin, 15 Januari 2023.

"Biasanya kasus-kasus gangguan kesehatan muncul beberapa hari setelah kejadian, mereka baru merasakan penurunan kesehatan. Kita standby terus dan kalau diperlukan, kita perpanjang," ujarnya.

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, memastikan seluruh biaya bagi warga yang sakit akibat banjir ditanggung oleh pemerintah melalui Universal Health Coverage (UHC).

"Warga yang sakit dan dirawat jangan sampai ada yang terkena biaya, kita punya UHC. Saya minta ini terkontrol betul masyarakat yang terkena penyakit akibat dampak banjir. Jangan sampai ada persoalan dalam perawatan. Ambulans pun harus terus disiagakan," ujarnya.