Â
Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Senin siang (15/1/2024), pukul 13.21 Wita. Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, kolom letusan abu vulkanik teramati setinggi 1.500 meter ke arah utara.
Baca Juga
"Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini masih berstatus Level IV atau Awas, yang merupakan status tertinggi gunung api dan mengindikasikan erupsi atau letusan dapat mengancam pemukiman di sekitar gunung api tersebut," kata Hendra.
Advertisement
Pada 9 Januari 2024 pukul 23.00 Wita, PVMBG mengumumkan peningkatan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dari sebelumnya Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas.
Â
Sejak 1 hingga 15 Januari 2024 PVMBG mencatat Gunung Lewotobi Laki-laki telah mengalami letusan sebanyak 25 kali dan menempatkan gunung itu pada posisi pertama sebagai gunung api paling banyak meletus tahun ini.
Gunung Lewotobi yang memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut tersebut adalah gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores.
Gunung api aktif tersebut terdiri dari dua puncak yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.
PVMBG memantau secara visual dan instrumental dari pos pengamatan yang berlokasi di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Erupsi Sebelumnya
Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi pada Senin pagi (15/1/2024), pukul 05.25 Wita. Laporan laman Magma ESDM menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki pagi ini teramati mencapai 700 meter di atas puncak, atau sekitar 2.284 meter dari atas permukaan laut.Â
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar lokasi Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang melakukan melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, dan perluasan sektoral 5 kilometer ke arah Barat Laut-Utara dan Timur Laut.
Masyarakat juga diimbau agar tetao tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kaca mata).
Masyarakat di sekitar erupsi Gunung Lewotobi perlu waspada terhadap potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Advertisement