Sukses

KAI Daop 2 Bandung Angkut 1.169.892 Penumpang Sepanjang Libur Nataru

Jumlah itu naik 15 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2022/2023.

Liputan6.com, Bandung - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (PT KAI Daop) 2 Bandung mengangkut 1.169.892 penumpang sepanjang masa Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2023/2024).

Menurut Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, jumlah itu naik 15 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2022/2023.

Pada Nataru 2022/2023, Ayep menjelaskan PT KAI Daop 2 Bandung melayani 1.015.125 penumpang kereta api (KA) pada periode 22 Desember 2022-8 Januari 2023.

"Pada periode 21 Desember 2023 s.d 7 Januari 2024, PT KAI Daop 2 Bandung melayani 205.450 pelanggan KA Jarak Jauh dan 964.442 pelanggan KA Lokal. Seluruh pelanggan tersebut dipastikan sudah terlayani dengan baik sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah," ujar Ayep ditulis, Bandung, Selasa, 16 Januari 2024.

Tahun ini ungkap Ayep, puncak jumlah penumpang pada masa Angkutan Nataru 2023/2024 terjadi pada tanggal 1 Januari 2024 terlayani sebanyak 86.264 penumpang.

Pada tahun ini, PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan 474 perjalanan KA Jarak Jauh, serta 1.028 perjalanan KA Lokal selama 18 hari masa Angkutan Nataru tahun ini.

Ayep mengaku sepanjang masa Angkutan Nataru 2023/2024 berlangsung terkendali tanpa ada kendala yang berarti.

"Mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan pihak-pihak lainnya yang telah mendukung kelancaran angkutan Nataru ini," ungkap Ayep.

PT KAI Daop 2 Bandung juga berterima kasih kepada para penumpang yang telah memilih kereta api sebagai moda transportasi selama masa Nataru ini.

Ayep mengatakan, keberhasilan dalam melayani penumpang di masa Nataru 2023/2024 ini akan KAI jadikan momentum untuk melakukan evaluasi secara detail dan komprehensif, termasuk kepatuhan terhadap pelaksanaan budaya keselamatan serta aspek pelayanan.

KAI berkomitmen untuk terus menciptakan inovasi dan membangun kereta api yang berkelanjutan sehingga tercapai visi KAI yakni ‘menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia.

"Hasil evaluasi ini kami harapkan dapat menjadi strategi pembelajaran yang sangat penting bagi KAI untuk mempersiapkan operasional KA sepanjang tahun 2024, khususnya menjelang Angkutan Lebaran tahun 2024 yang tidak lama lagi akan kita laksanakan," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Masyarakat Diminta Disiplin Berlalu Lintas

Dicuplik dari laman PT KAI, otoritas transportasi kereta api ini melayangkan duka cita dan menyesalkan terjadinya tiga kejadian kecelakaan lalu lintas dalam satu hari yang terjadi pada Minggu, 14 Januari 2024.

Rentetan kecelakaan tersebut yaitu antara mobil dengan rangkaian kereta api (KA) Gaya Baru Malam Selatan di Kabupaten Klaten, mobil dengan KA Wijayakusuma di Kabupaten Banyuwangi, dan mobil dengan KA Datuk Blambangan di Kota Tebing Tinggi. Total terdapat tiga orang meninggal dalam kejadian-kejadian tersebut.

"KAI prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut, serta menyampaikan ucapan turut belasungkawa kepada para keluarga korban," ujar Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo.

Didiek menegaskan, kereta api memiliki jalur tersendiri dan tidak dapat berhenti secara tiba-tiba. Sehingga pengguna jalan harus mendahulukan perjalanan kereta api.

"Seluruh pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api saat melalui perlintasan sebidang. Hal tersebut sesuai UU 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian pasal 124 dan UU 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 114," kata Didiek.

Pada UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, Pasal 124 menyatakan yaitu, pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.

Kemudian pada UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 114 menyatakan yaitu, pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai di tutup dan atau ada isyarat lain, mendahulukan kereta api, dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel.

"Selain itu, KAI juga selalu menekankan, agar pemilik jalan sesuai kelasnya (pemerintah pusat dan pemerintah daerah) melakukan evaluasi keselamatan atas keberadaan perlintasan sebidang di wilayahnya," kata Didiek.

Didiek menjelaskan pemilik jalan adalah pihak yang harus mengelola perlintasan sebidang seperti melengkapi perlengkapan keselamatan atau menutup perlintasan sebidang yang dinilai membahayakan bagi keselamatan.

Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 94 Tahun 2018 wewenang untuk penanganan dan pengelolaan perlintasan sebidang antara jalur KA dan jalan dilakukan oleh pemilik jalannya.

"Pengelolaaan untuk perlintasan sebidang yang berada di jalan nasional dilakukan oleh menteri, gubernur untuk perlintasan sebidang yang berada di jalan provinsi, dan bupati atau wali kota untuk perlintasan sebidang yang berada di jalan kabupaten atau kota dan desa," sebut Didiek.

KAI mengimbau agar pemerintah daerah, kementerian perhubungan, dan pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) lebih peduli serta lebih perhatian terhadap kelaikan keselamatan di perlintasan sebidang dengan melengkapi peralatan keselamatan bagi pengguna jalan raya seperti rambu-rambu, penerangan, palang pintu, dan penjaga perlintasan sebidang.

"KAI berharap peran aktif semua pihak untuk dapat melakukan peningkatan keselamatan pada Perlintasan sebidang demi keselamatan bersama. Masyarakat juga diharapkan agar berhati-hati saat akan melintasi perlintasan sebidang, dan disiplin mematuhi rambu-rambu yang terdapat di perlintasan sebidang. Pastikan jalur yang akan dilalui sudah aman, tengok kanan dan kiri, serta patuhi rambu-rambu yang ada," jelas Didiek.

Untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, KAI bersama-sama dengan pemangku kebijakan (stakeholders) terkait berencana akan menutup perlintasan tersebut sehingga kejadian serupa tidak akan terulang lagi.

Didiek mengatakan KAI mendukung penuh seluruh program penutupan perlintasan sebagai upaya untuk menjamin keselamatan dan keamanan bersama.

"KAI mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat akan melintasi perlintasan sebidang jalan raya dengan jalur kereta api. Pastikan jalur yang akan dilalui sudah aman, tengok kanan dan kiri, serta patuhi rambu-rambu yang ada," sebut Didiek.

 

3 dari 3 halaman

Sumbangkan 386 Pohon

Sebelumnya pada peringatan Hari Gerakan Menanam 1 Juta Pohon sedunia, PT KAI Daop 2 Bandung melalui Program KAI Go Green melakukan penanaman pohon sebanyak 386, pada Rabu, 10 Januari 2024.

Menurut Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, program ini ditujukan untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan dapat menangkal polusi udara sekaligus mendukung program pemerintah yaitu Gerakan Satu Juta Pohon.

"Penanaman pohon merupakan salah satu program strategis perusahaan yang sesuai dengan PBB terkait melindungi, merestorasi dan meningkatkan keberlanjutan ekosistem daratan," ujar Didiek.

Dari tahun 2021-2023, Didiek mengatakan KAI mencatat telah melakukan penanaman pohon sebanyak 94.303 pohon.

Di awal tahun 2024 ini, KAI memulai dengan gerakan penanaman pohon, yang menunjukkan bahwa KAI tidak hanya mencari keuntungan melalui operasional kereta api, tetapi juga menaruh kepedulian terhadap kelestarian lingkungan yang dilaluinya.

Pada kegiatan ceremonial penanaman di PT KAI Daop 2 Bandung, Executive Vice President Daop 2 Bandung, Takdir Santoso beserta jajaran Daop 2 Bandung, melakukan penanaman pohon di Depo Lokomotif Bandung.

"Adapun total pohon yang ditanam sebanyak 386 pohon, dengan jenis Trembesi, Ketapang Kencana, Tabebuya, Palem Hias, Cemara hias, Klengkeng, Jambu Kristal, Rambutan, Glodokan dan Mangga, yang nantinya juga akan dialokasikan keseluruh Stasiun wilayah Daop 2 Bandung," kata Takdir.

Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon Untuk Indonesia ini terus disosialisasikan pada seluruh insan KAI agar tidak berhenti sebagai satu simbol, tetapi sekaligus membangun kesadaran mengenai lingkungan.

Langkah penghijauan di stasiun juga dilakukan dengan pembuatan taman-taman di area stasiun yang merupakan bagian dari peningkatan pelayanan kepada para pelanggan.

Dengan semakin banyak stasiun yang hijau, maka pelanggan akan merasa nyaman saat akan menggunakan layanan kereta api.

"Lingkungan yang asri juga akan menyejukkan dan indah dari sudut estetika," ucap Takdir.

Takdir Santoso mengatakan dukungan KAI pada program KAI Go Green ini sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo pada konferensi G20 dimana Indonesia berkontribusi dalam menangani perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan.

"Penanaman pohon akan memberikan banyak nilai positif seperti menjadikan udara lebih bersih, mengurangi dampak pemanasan global, dapat menyerap polusi udara, sekaligus membantu pencapaian target emisi 0 pada tahun 2060. Upaya mendukung pelestarian lingkungan dengan menanam pohon ini semoga saja bisa terus dilaksanakan. Tidak hanya KAI, tetapi oleh berbagai pihak yang konsen terhadap lingkungan untuk berpartisipasi menjaga bumi," sebut Takdir.