Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Singapura dikabarkan ingin menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung. Kerja sama tersebut di antaranya yakni pelatihan untuk pejabat pemerintah. Kerjasama ini diharapankan bisa turut meningkatkan investasi Singapura di Kota Bandung.
Hal itu disampaikan Sekretaris Pertama (Politik) Kementerian Luar Negeri Singapura, Melvyn Foo, saat melakukan kunjungan ke Kota Bandung, Senin (15/1/2023).
Baca Juga
Melvyn Foo menuturkan, Singapura melaksanakan beberapa courses atau pelatihan untuk para pejabat di pemerintahan Jawa Barat dan beberapa juga ada dari pejabat Kota Bandung.
Advertisement
"Pada September 2022 menteri luar negeri kami datang ke Bandung Kemudian bertemu dengan Ridwan Kamil membahas beberapa kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," katanya disiarkan ulang dalam keterangan pers.
Pelatihan tersebut masuk dalam program yang diusung Pemerintah Singapura yakni Singapore Cooperation Programme (SCP). Program ini bertujuan untuk membangun SDM di lingkungan pemerintah dan telah berjalan selama beberapa tahun.
"Kita ada beragam pelatihan mulai dari transportasi, keuangan, peningkatan SDM, pengolahan air, lingkungan, dan lainnya. Jika Kota Bandung tertarik untuk bekerjasama melalui program ini, bisa kami sesuaikan dengan kebutuhan," ujarnya.
Ia mengakui, setelah berbincang panjang lebar dengan jajaran Pemkot Bandung, ternyata banyak hal kompleks yang bisa menjadi potensi kolaborasi ke depannya. Baginya, hal tersebut merupakan pertanda dalam kerja sama kedua belah pihak.
"Hal-hal kompleks yang ada, menggambarkan jika Kota Bandung memiliki potensi yang besar. Ini pertanda yang baik untuk kita bisa menjalin banyak kerja sama. Semoga bisa berjalan lancar kerja sama ini untuk ke depannya," ungkapnya.
Sambut Baik
Menyambut baik tawaran tersebut, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyampaikan, sejak 2014 Kota Bandung memiliki histori panjang dalam kerja sama bersama Singapura. Hal itu telah terjadi sejak tahun 2014.
"Saya punya harapan besar jika kerja sama ini bisa berlanjut baik, terutama dalam aspek transportasi, ekonomi, lingkungan, sosial, dan lain sebagainya. Kompleksitas Kota Bandung bisa menjadi potensi kerjasama bagi Singapura, salah satunya adalah melalui produk UMKM," jelas Bambang.
Ia menyebutkan, Kota Bandung memiliki lebih dari 10.000 produk UMKM yang butuh untuk dicarikan pangsa pasarnya di Singapura. Terlebih Kota Bandung juga memiliki potensi dalam bidang fesyen dan craft.
"Jadi kami berharap kerja sama ini bisa menghasilkan informasi mengenai pangsa pasar dan sertifikasi yang harus dipenuhi oleh UMKM jika ingin memperluas jangkauan ke Singapura," tuturnya.
Kemudian, ia menambahkan, dengan adanya pelatihan SDM bagi pemerintah, akan meningkatkan servis sebagai penyelenggara pelaksana publik.
"Saya rasa bisa dikolaborasikan. Tinggal kita tentukan saja yang mana menjadi prioritas. Pemkot akan coba memfilter terlebih dahulu mana sekiranya yang akan dikerjasamakan di tahun ini dan ke depannya bersama Pemerintah Singapura,” paparnya.
Ia juga mengatakan, Pemerintah Singapura telah bekerja sama dengan Kota Jambi dalam pelatihan pengolahan air. Ia mengakui, di Kota Bandung masih banyak terjadi permasalahan air seperti banjir misalnya.
"Kemudian ada juga kemacetan, permasalahan ini juga penting untuk kita bahas. Dengan adanya pelatihan dari Singapura bisa menambah pengetahuan dari para pejabat atau pelaksana pelayanan publik," akunya.
Ia menambahkan, pihak Singapura menanyakan kondisi Kota Bandung di tengah masa perpolitikan pemilu. Bambang memastikan, Kota Bandung tetap berjalan kondusif.
"Bersama jajaran Forkopimda, kita akan menjaga keamanan dan kenyamanan Kota Bandung. Situasi politik kita juga tidak akan menjadi kendala bagi investasi dan juga pembangunan infrastruktur di Kota Bandung," jelas Bambang.
Advertisement
Harapan Investasi
Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) juga telah menyampaikan, modal asing dari Singapura di Kota Bandung mencapai Rp1,5 triliun. Pihaknya berharap dengan kerja sama ini bisa meningkatkan investasi Singapura di Kota Kota Bandung.
"Misalnya melalui salah satunya KCIC atau bisa juga sektor-sektor lainnya seperti pariwisata atau infrastruktur dan lain sebagainya. Jika berkenan, maka proposalnya akan segera kami sampaikan kepada Pemerintah Singapura," imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung, Asep Saeful Gufron mengatakan, para camat Kota Bandung yang berprestasi pernah disekolahkan ke Singapura.
Ia mengungkapkan, banyak hal yang bisa dikerjasamakan dengan Singapura, misalnya bidang pariwisata karena di Singapura banyak daya tarik wisatanya.
"Lalu infrastruktur di Singapura itu bisa kita aplikasikan juga di Kota Bandung. Banyak aspek sebenarnya yang bisa dikerjasamakan mulai dari SDM infrastruktur perdagangan dan pariwisata," kata Asep.
Sedangkan Kepala BKPSDM Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa mengaku, membutuhkan kerja sama terkait manajemen ASN di Kota Bandung.
"Sebenarnya sudah bagus, tapi kami ingin secara khusus belajar public service management langsung bersama Pemerintah Singapura. Karena Singapura merupakan kota yang sangat fleksibel dan sangat mengikuti perkembangan zaman," ungkap Adi.