Liputan6.com, Yogyakarta - Dua klub Liga Inggris musim ini Nottingham Forest dan Everton harus menjawab tuntutan financial fair play (FFP). Tuduhan tersebut berkaitan dengan dugaan pelanggaran pengeluaran dana setelah peninjauan di seluruh klub Liga Premier.
Klub diharuskan menyerahkan rincian rekening mereka selama 12 bulan hingga musim panas lalu atau paling lambat tanggal 31 Desember. Jadwal ini dilakukan lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan diterapkan untuk membantu mempercepat proses terkait.
Namun, mengapa hanya Nottingham Forest dan Everton saja? Bagaimana dengan Manchester City? Tim milik taipan Uni Emirat Arab, Sheik Mansour ini diketahui memiliki 115 dugaan pelanggaran sejak 2009 sampai 2018. Mereka juga telah dirujuk ke komisi independen, seperti yang dilakukan kepada Nottingham dan Everton kemarin.
Advertisement
Setelah pelaporan pertama pada 2009 itu, Manchester City sudah memenangkan banyak gelar, tiga gelar Liga Premier, satu Piala FA, dan tiga medali Piala Liga.
Baca Juga
Lain cerita dengan Nottingham Forest dan Everton. Keduanya melanggar aturan FFP setelah terkena dampak adanya perubahan pada sistem di Liga Inggris. Berdasarkan pedoman baru, klub harus menyerahkan laporan keuangan mereka untuk musim 2022/2023 paling lambat tanggal 31 Desember, sedangkan temuan selanjutnya akan dikembalikan paling lambat tanggal 8 April 2024. Dalam hal ini tuduhan City dan tuduhan awal Everton tidak diatur dengan cara yang sama.
Media Inggris Nottinghampost mengungkapkan jika penyebab Manchester City tidak segera diungkap atau diputuskan mendapat sanksi dikarenakan kedalaman, skala, dan kompleksitas atau banyaknya tuntutan membuat Liga Inggris menyatakan membutuhkan waktu yang lama untuk mengungkap kebenarannya.
Tuduhan yang diajukan terhadap Manchester City mencakup hampir satu dekade. Masih belum ada indikasi nyata mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan, di sisi lain Nottingham Forest dan Everton tengah menunggu kemungkinan sanksi jika mereka terbukti bersalah. Itu bisa berarti denda atau pengurangan poin. Tidak ada pedoman yang ditetapkan untuk tingkat pelanggarannya.
Nottinghampost juga menyoroti bagaiamana pihak Premier League dan Menchester City bungkam terkait kemungkinan apakah sidang akan dilakukan atau tidak.
Padahal, sudah banyak desakan agar kasus ini diselesaikan dengan cara apa pun. Di samping itu, Manchester City dengan tegas menyangkal tuduhan yang ditujukan terhadap mereka.
Pada Senin (15/1/2024), Nottingham dan Everton telah mendapat surat resmi terkait pelaoran FFP. Kini mereka tengah ditunggu untuk memberikan respon terhadap pelaporan FFP yang akan diberi tenggat hingga dua pekan mendatang.
Everton terkena dakwaan pada Februari 2023, mereka dan dinyatakan bersalah pada November 2023, tetapi mengajukan banding atas keputusan tersebut dan akan saat ini masih melawan kedua tuduhan tersebut.
Sementara itu, kasus Nottingham Forest berada baru saja dibuka dan dilakukan penyelidikan. Tenggat waktu penyelidikan itu rencananya pada 8 April mendatang.
Sampai saat ini, Everton tetap menjadi satu-satunya klub Liga Premier yang ditemukan melanggar peraturan laba dan keberlanjutan (PSR) dan pengurangan 10 poin mereka untuk tuduhan sebelumnya, berkaitan dengan musim 2021/2022.
Â
Penulis: Taufiq Syarifudin