Sukses

3 Perempuan Indonesia Masuk Daftar Forbes 50 Over 50: Asia 2024, Siapa Saja?

Adapun Forbes 50 Over 50: Asia 2024 adalah daftar 50 figur perempuan berpengaruh di berbagai sektor yang berusia di atas 50 tahun. Mereka berasal dari 14 negara di Asia.

Liputan6.com, Yogyakarta - Forbes baru saja merilis 50 Over 50: Asia 2024. Dari 50 daftar tersebut, tiga perempuan Indonesia telah mendapat pengakuan dari Forbes.

Adapun Forbes 50 Over 50: Asia 2024 adalah daftar 50 figur perempuan berpengaruh di berbagai sektor yang berusia di atas 50 tahun. Mereka berasal dari 14 negara di Asia.

Daftar tahunan ini mencatat pendiri, CEO, dan inovator dari 20 lebih sektor profesi. Mereka yang terdaftar dianggap memberikan pengaruh luas di bidang pekerjaannya masing-masing, mulai dari fesyen, farmasi, keuangan, dan lainnya.

Tiga perempuan Indonesia yang termasuk di dalamnya adalah aktris senior Christine Hakim, Direktur Utama sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini, dan desainer atau tukang kain Josephine Komara. Nama mereka bersanding dengan sejumlah perempuan Asia berpengaruh lainnya dari berbagai negara.

1. Christine Hakim

Forbes menganggap Christine Hakim sebagai grand dame sinema Indonesia. Grand dame adalah julukan untuk seorang wanita lanjut usia yang memiliki prestise atau kemampuan tinggi. 

Hingga 2023, Chistine Hakim yang baru saja merayakan kiprahnya selama 50 dekade di dunia perfilman ini telah berhasil mengantongi sembilan Piala Citra, termasuk Festival Film Indonesia (FFI) Lifetime Award yang diraihnya pada 2016. Ia memerankan karakter penting dalam film Eat Pray Love (2010), Perempuan Tanah Jahanam (2019), hingga serial HBO The Last of Us (2023).

Christine Hakim juga telah berkontribusi dalam Festival Film Cannes sebagai anggota juri dan menjabat sebagai Duta FFI pada 2023. Aktris papan atas ini juga menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk UNESCO pada 2008-2020.

 

2 dari 2 halaman

Dian Siswarini

2. Dian Siswarini

Dian Siswarini adalah Direktur Utama sekaligus CEO XL Axiata. Forbes menganggap Dian telah benar-benar mencapai puncak karier di perusahaan tersebut karena memiliki pendapatan sebesar US$1,9 miliar.

Dian memulai karier di perusahaan tersebut sebagai perancang jaringan radio pada 1996. Tak jarang, ia diharuskan memanjat menara seluler untuk melakukan pekerjaannya.

Ia terus berusaha mengatasi stereotip tentang perempuan di bidang STEM, dengan menjadi presiden direktur XL Axiata pada 2015. Ia pun menjadi salah satu eksekutif perempuan pertama di industri teknologi Indonesia.

Dian Siswarini memimpin kemitraan penting bagi perusahaan, termasuk mengakuisisi PT Link Net di Indonesia. Ia juga telah melakukan usaha patungan dengan Princeton Digital Group di Singapura.


3. Josephine Komara

Josephine Komara adalah desainer keturunan Tionghoa-Indonesia yang dikenal sebagai pakar tekstil batik. Perempuan yang akrab disapa Obin ini bahkan dijuluki sebagai 'harta karun nasional' berkat ketekunannya dalam mendalami dan mempromosikan kain batik.

Forbes menulis, Obin mulai memadukan motif batik dengan sutra tenunan tangan. Ia membuka showroom BINhouse pertama di Jakarta pada 1986 hingga memiliki gerai di Jepang, Bali, Singapura, dan Belanda, serta reseller global lainnya.

Pada 2010, Obin mendesain seragam untuk Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional, dan Kain Panjang miliknya telah dipamerkan di Powerhouse Collection Sydney sejak 2012.

Dipamerkan di panggung Jakarta Fashion Week 2024, desain Obin telah menghiasi selebritas, seperti Oka Antara dan Miss Grand Indonesia 2020.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak