Sukses

Melihat Kemegahan Ternate di Kedaton Ternate

Bangunan ini memang merupakan properti milik Keluarga Kesultanan Ternate. Namun sejak 1981, pengelolaannya berada di bawah pengawasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ternate.

Liputan6.com, Ambon - Kedaton Ternate berada tepat di pusat kota Ternate, tepatnya di depan alun-alun kota yang langsung menghadap ke lautan. Bangunan tua ini memancarkan kejayaan Kesultanan Ternate yang diakui nusantara dan bangsa Eropa, seperti Portugis, Spanyol, dan Belanda.

Mengutip dari indonesiakaya.com, bangunan bergaya klasik ini dibangun pada tanggal 24 November 1813 oleh salah satu Sultan Ternate, Sultan Muhammad Ali. Jika diperhatikan, bangunan ini tampak menyerupai singa yang sedang duduk.

Menariknya, bangunan ini berdiri kokoh dengan latar belakang kemegahan Gunung Gamalama. Meski sudah sangat tua, Kedaton Ternate tetap terawat.

Menurut sejarah, bangunan ini dibangun oleh arsitektur berkebangsaan China. Tak heran, jika ada beberapa detail ornamen oriental pada bangunan ini, seperti tangga dan beberapa sudut bangunan lainnya.

Bangunan ini memang merupakan properti milik Keluarga Kesultanan Ternate. Namun sejak 1981, pengelolaannya berada di bawah pengawasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ternate.

Saat ini, salah satu istana kerajaan tertua di Indonesia ini masih digunakan sebagai tempat tinggal keluarga Kesultanan. Beberapa abdi dalem yang sudah mengurus Kedaton ini secara turun-temurun juga masih tinggal dan merawat Kedaton ini.

Namun, di sisi lain, bangunan ini juga berfungsi sebagai sebuah museum publik. Terdapat banyak benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjalanan sejarah masyarakat Ternate.

Bahkan, sebuah museum modern juga telah dibangun di samping Kedaton. Seluruh benda bersejarah rencananya akan dipindahkan ke bangunan baru, sehingga Kedaton benar-benar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu sebagai Istana Kesultanan.

Saat berkunjung ke Kedaton Ternate, pengunjung dapat melihat Mahkota Sultan yang disimpan di tempat khusus di dalam Kedaton. Konon, mahkota tersebut memiliki rambut yang dapat tumbuh setiap saat.

Untuk mencukur rambut itu dibutuhkan sebuah upacara bernama Istampa. Upacara itu digelar setiap satu tahun sekali di hari raya Iduladha.

Diperkirakan, mahkota ini telah berusia sekitar 500 tahun. Artinya, mahkota tersebut sudah ada sejak masa Sultan Ternate pertama.

Namun, tidak sembarang orang diperbolehkan melihat langsung mahkota pusaka Kesultanan ini. Hanya yang mendapat izin dari Sang Sultan saja yang diperkenankan menyaksikan langsung mahkota kebanggaan warga Ternate ini.

Beberapa koleksi lain yang bisa dilihat adalah pakaian kebesaran Kesultanan, foto Sultan, singgasana Sultan, hingga Al-Qur'an yang ditulis tangan. Segala koleksi di museum ini masih terawat dengan baik. Menurut beberapa Abdi Dalem Kedaton, terdapat ritual khusus yang harus dilakukan sebagai bagian dari perawatan benda-benda bersejarah ini.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak