Sukses

Atlet Sepakbola Putri Rentan Cedera ACL, Ini Kata Kapten Inggris Leah Williamson

Dalam beberapa tahun terakhir, cedera ACL ternyata diketahui diketahui lebih rentan dialami atlet sepak bola perempuan ketimbang pria.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kapten Timnas Putri Inggris, Leah Williamson mengatakan, jadwal pertandingan kompetisi yang tidak tentu dan tidak bekelanjutan membuat para pemain perempuan rentan cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL).

Hal itu pun menimpa dirinya dan membuatnya absen di Piala Dunia 2023. Cedera serius itu tentu saja jadi hal yang paling menyakitkan bagi Leah yang selama ini berjuang untuk bisa tampil di ajang kejuaraan akbar sepak bola.

Dikutip dari Telegraph, Leah menyebut jika jadwal padat kompetisi yang digelar setiap Oktober membuat para pemain perempuan lebih kelelahan.

“Pada akhirnya, saya pikir dengan cara orang-orang memandang sepak bola wanita saat ini, Anda tidak akan bisa menaikkan harga tiket atau menambah jumlah penonton di stadion karena Anda tidak punya pemain untuk ditonton. Kami sedang berupaya untuk mewujudkannya, jadi solusi harus segera ditemukan, sesuai jadwal, jika tidak, maka hal ini tidak akan berkelanjutan," kata Leah Williamson belum lama ini.

Pemain berusia 26 tahun itu adalah salah satu dari 37 pemain yang dirawat karena cedera ACL pada Piala Dunia tahun lalu, sementara pemain Chelsea Sam Kerr termasuk di antara mereka yang mengalami masalah yang sama sejak saat itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, cedera ACL ternyata diketahui diketahui lebih rentan dialami atlet sepak bola perempuan ketimbang pria. Hitungannya sekitar dua sampai delapan kali lebih sering. Tercatat sekitar 195 pemain perempuan mengalami cedera ACL dalam 18 bulan terakhir.

Para ahli juga berpendapat bahwa persendian wanita lebih rentan terhadap cedera karena fakta bahwa mereka biasanya memiliki lebih sedikit massa otot, terutama di sekitar lutut.

Leah yang diperkirakan akan menjalani pemulihan selama sembilan bulan, telah mengalami cedera ACL sejak April 2023. Ketika itu ia bermain untuk Arsenal di Liga Super.

"Ketika mereka, FIFA, UEFA melakukan penjadwalan, itu harusnya ada masa jeda. Mereka harus tahu jjika sebagai atlet profesional, untuk dapat tampil sepanjang tahun, harus mendapat libur empat minggu di akhir musim dan enam minggu pramusim, agar tidak merugikan kesehatan atlet," ungkap dia.

Sayangnya, di akhir Piala Dunia, beberapa pemain kembali dan hanya mendapat libur selama lima hari. Menurutnya itu sangat tidak ideal dan membuat para pemain rentan cedera.

 

Penulis: Taufiq Syarifudin