Sukses

Saat Pelajar di Kudus Diajak Berkenalan dengan Jamu Tradisional

Para pelajar tersebut diajarkan mengenal tanaman obat, serta praktik langsung membuat jamu tradisional di Kedai Jampi (Jamu) Godog Zarisma Kudus

Liputan6.com, Kudus - Gempuran obat-obatan modern buatan pabrik mengancam keberlangsungan jamu tradisional Indonesia. Sejumlah pelaku usaha pembuatan jamu herbal di Kudus Jawa Tengah optimistis dapat melengkapi khazanah bidang kesehatan.

Hingga saat ini, jamu tradisional masih diminati dan mendapat tempat di hati masyarakat Kudus. Para konsumen jamu tradisional yang terbuat dari rempah rempah asli Indonesia ini, masih percaya kasiat kesehatan dari mengkonsumsi jamu herbal.

Salah satu langkah kongkret lainnya yakni mengenalkan jamu tradisional kepada para pelajar di Kudus sejak dini. Seperti yang dilakukan para siswa sekolah dasar di Kudus ini misalnya.

Mereka diajarkan mengenal tanaman obat, serta praktik langsung membuat jamu tradisional di Kedai Jampi (Jamu) Godog Zarisma Kudus, Jumat (19/1/2024). Langkah kecil tersebut setidaknya sebagai upaya mengenalkan jamu tradisional kepada generasi muda.

Puluhan siswa kelas 4 SDN 1 Rendeng Kudus, tampak antusias belajar mengenal tanaman obat untuk jamu tradisional. Selain itu, mereka juga penasaran cara pembuatannya di kedai jamu yang berada di Desa Burikan

Satu persatu anak anak dikenalkan dengan sejumlah tanaman obat herbal. Seperti daun kelor, kunyit, jahe sereh dan kayu manis serta manfaatnya bagi kesehatan tubuhkemudian.

Mereka juga diajak praktik langsung membuat jamu tradisional, mulai menimbang bahan hìngga merebusnya di atas kompor. Guru kelas 4 SDN Rendeng Kudus, Titik Muslikah mengatakan, sebelumnya anak anak telah mendapatkan materi pelajaran tentang tanaman obat keluarga atau toga di kelas.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Warisan Budaya tak Benda

“Pengenalan tanaman obat serta membuat langsung jamu tradisional kali ini, merupakan praktek langsung siswa agar lebih mengenal tanaman obat. Selain itu mengetahui potensinya untuk diberdayakan menjadi minuman jamu,” ujar Titik.

Sementara itu, pemilik Kedai Jampi Godog Zarisma Atut Dihartomo menambahkan, jamu tradisional khas Indonesia telah ditetapkan Unesco menjadi warisan budaya tak benda.

“Pengenalan tanaman obat dan pembuatan jamu kepada para siswa SD, merupakan upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya yang diwariskan dari nenek moyang,” ujar anggota pengusaha jamu tradiosional Kudus.

Usai melakukan praktik membuat jamu, anak anak bisa mencicipi jamu yang disediakan di kedai jamu itu. Sebagai generasi bangsa, mereka diharapkan bisa melestarikan jamu tradisional khas Indonesia yang telah menjadi warisan budaya dunia.

Penulis: Arief Pramono