Sukses

Closing Statement Debat Cawapres, Gibran: Lanjutkan Hilirisasi

Tiga pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2024 mengikuti Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2024 mengikuti Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Balai Sidang JCC Senayan, Jakarta, Minggu malam (21/1/2024).

Tema debat kali ini meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Dalam closing statement, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan dirinya tidak bosan membahas hilirisasi.

"Dengan hilirisasi kita akan tingkatkan nilai tambah dalam negeri, memperluas lapangan pekerjaan," katanya, Minggu (21/1/2023).

Namun demikian, kata Gibran, dalam pelaksanaannya dibarengi dengan aspek lingkungan, keberlanjutan dan sosial.

Ia menyebut dampak perubahan iklim semakin nyata, banjir, kekeringan, kenaikan air laut, sudah di depan mata.

"Masalah ini tantangan zaman now, butuh solusi zaman now, cari titik tengah titik keseimbangan," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Closing Statement Muhaimin dan Mahfud

Sementara cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dalam closing statement debat menyampaikan inti dari pembangunan berkelanjutan adalah tidak ada yang ditinggalkan mulai dari petani, peternak, nelayan, masyarakat adat dan kelompok rentan.

"Pembangunan berkelanjutan jangan diabaikan malah mengurusi kekuasaan yang berkelanjutan," katanya.

Ia juga mengutip ayat alquran yang artinya telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia. Kemudian kutipan dari Paus Paulus kita harus melakukan taubat ekologis.

"Kita akan sungguh sungguh, anggarkan mengatasi krisis iklim sekaligus riset eEBT, sahkan ruu masyarakat adat, subsidi masyarakat desa Rp5 miliar per tahun," jelasnya.

Kemudian Mahfud MD dalam closing statement mengatakan dirinya bersama Ganjar Pranomo minta maaf kepada para ibu dan anak cucu di Indonesia, yang ikut terlibat tanpa bisa berbuata apa-apa ketika terjadi perusakan alam.

"Kami berjanji akan kembalikan secara bertahap hak rakyat, tagih dunia internasional untuk membayar hutang yang telah merusak pembangunan," jelasnya.

Mahfud juga mengutip dari Gusdur tugas pemerintah terhadap rakyat adalah kesejahteraannya.