Liputan6.com, Denpasar - Pantai Padang-Padang di Bali memiliki keindahan alam yang memesona. Namun, di balik keindahannya, pantai yang pernah menjadi lokasi syuting film Eat, Pray, Love ini juga menyimpan cerita misterius yang masih diingat hingga sekarang.
Salah satu misteri yang menyelimuti pantai ini adalah kisah Kapal Ho Tsai Fa No 8. Konon, kapal ini pernah menepi secara misterius di Pantai Padang-Padang pada 2008.
Anehnya, saat ditemukan tidak ada jejak penumpang dan awak kapalnya. Mereka seolah menghilang secara misterius.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa orang menyebut Kapal Ho Tsai Fa No 8 adalah sebuah kapal laut yang awalnya digunakan untuk aktivitas pelayaran di perairan jauh. Namun, nasib kapal ini berubah ketika tiba-tiba muncul di Pantai Padang-Padang tanpa seorang pun di dalamnya.
Menurut beberapa sumber, kondisi Kapal Ho Tsai Fa No 8 saat pertama kali ditemukan cukup memprihatinkan. Selain tanpa penumpang dan awak, mesin kapal ini juga mati seperti sudah tak digunakan beberapa waktu.
Bahkan, semua peralatan dan barang-barang pribadi yang biasanya ada di dalam kapal juga hilang. Kapal tersebut seolah seperti hantu yang terdampar.
Tak ada yang tahu pasti penyebab terdamparnya kapal ini. Kapal tersebut juga tidak memiliki catatan pelayaran yang mencurigakan atau masalah teknis yang dapat diidentifikasi.
Hal ini menyebabkan munculnya teori misteri terkait Kapal Ho Tsai Fa No 8. Beberapa orang percaya bahwa kapal ini telah mengalami insiden supranatural yang tak dapat dijelaskan secara ilmiah.
Ada juga yang percaya bahwa peristiwa ini terjadi karena fenomena alam tertentu. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa kapal ini terlibat aktivitas ilegal yang tidak terdeteksi.
Saat kapal ini muncul tiba-tiba di Pantai Padang-Padang, banyak wisatawan yang penasaran hingga akhirnya berkunjung ke pantai ini. Dari sinilah Pantai Padang-Padang mulai populer tak hanya karena keindahannya, tetapi juga karena kisah misterius Kapal Ho Tsai Fa No 8. Bahkan, ketika kapal ini sudah tidak berada di Pantai Padang-Padang, sisa-sisa suasana menyeramkan dari Kapal Ho Tsai Fa No 8 masih terasa.
Penulis: Resla Aknaita Chak