Sukses

Gunung Lewotobi Laki-Laki Keluarkan Lava Pijar Sejauh 4 Kilometer

Aktivitas vulkanis Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini cenderung menurun.

Liputan6.com, Flores Timur - Aktivitas vulkanis Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini cenderung menurun, namun masih terjadi secara fluktuatif.

Pada Jumat pagi (26/1/2024), terjadi 12 kali guguran material erupsi dan aliran lava pijar sejauh 4 kilometer.

"Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih terus terjadi secara fluktuatif, walaupun cenderung menurun. Pantauan pada pagi tadi, telah terjadi 12 kali guguran material erupsi dengan 3 kali gempa vulkanik dalam dan sekali gempa vulkanik dangkal," ujar Penyelidik Bumi PVMBG Badan Geologi, Sofyan Primulyana, dalam keterangan tertulis.

Ia menjelaskan, teramati pula melalui visual CCTV di Pos Pemantau Gunung, aliran lava yang mengarah ke timur laut sejauh 4 kilometer dari pusat erupsi.

Saat ini, status gunung berada pada level 4 atau awas. Warga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak gunung dan sektoral 6 kilometer ke arah timur laut.

Sementara itu, sebanyak 6.279 warga masih bertahan di sejumlah posko pengungsian, termasuk bayi dan balita sebanyak 468 jiwa, dan anak usia sekolah sebanyak 1.076 jiwa.

Sedangkan warga yang mulai terserang penyakit, berupa infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sebanyak 2.306 kasus, hipertensi sebanyak 226 kasus, penyakit influenza sebanyak 138 kasus, dan diare sebanyak 59 kasus.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masa Darurat Diperpanjang

Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memperpanjang status tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki hingga tujuh hari ke depan.

"Perpanjangan selama tujuh hari terhitung mulai tanggal 25 Januari hingga 31 Januari 2024," kata Penjabat Bupati Flores Timur Doris Rihi.

Perpanjangan itu merujuk pada kajian perpanjangan status tanggap darurat dan rapat evaluasi penanganan darurat bencana. Laporan dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki juga menyatakan aktivitas gunung api terpantau masih berada pada Level IV (Awas).

Selain itu, hasil kajian dan rapat evaluasi juga menimbang masih perlunya penanganan darurat terhadap pengungsi. Doris mengatakan masa tanggap darurat dapat diperpanjang sesuai kebutuhan berdasarkan hasil kajian.

Segala biaya yang dikeluarkan untuk penanganan bencana ini juga dibebankan pada APBN 2024, APBD 2024, dan atau sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini