Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengeluarkan awan panas guguran, Minggu (28/1/2024).
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan, awan panas terpantau pada periode pengamatan Minggu pukul 00.00-06.00 Wita.
Advertisement
Baca Juga
"Teramati dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000 meter mengarah ke utara," ujar Petugas Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Bobyson Lamanepa kepada Liputan6.com, Minggu 28 Januari 2024.
Ia mengungkapkan, guguran ini memiliki amplitudo 37-47.3 mm, durasi gempa 93-137 detik.
Secara visual Gunung Lewotobi jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 30-50 meter di atas puncak kawah.
Teramati aliran lava arah timur laut sejauh 4 kilometer. Tinggi kolom erupsi tidak teramati karena gunung tertutup kabut.
PGA Lewotobi Laki-laki mencatat, terjadi satu kali gempa letusan amplitudo 47.3 mm, durasi 43 detik, 14 kali gempa guguran amplitudo 3.7-37 mm, durasi 49-192 detik, satu kali gempa embusan amplitudo 14.8 mm, durasi 35 detik.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Level Status Gunung Lewotobi
Dua kali low frekuensi amplitudo 14.8 mm, durasi 16-17 detik, satu kali tektonik lokal amplitudo 14.8 mm, durasi 39 detik, dan dua kali tektonik jauh amplitudo 7.4-37 mm, durasi 52-112 detik.
Secara visual gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 30-50 meter di atas puncak kawah. Teramati aliran lava arah timur laut sejauh 4 kilometer. Tinggi kolom erupsi tidak teramati karena gunung tertutup kabut.
Bobyson mengatakan, hingga saat ini aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih di status level IV awas. Masyarakat di sekitar, pengunjung, wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 6 kilometer ke arah timur laut.
Masyarakat pun diminta tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Warga di sekitar mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Advertisement