Liputan6.com, Medan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md secara bergantian menemui pendukungnya di Lapangan Astaka, Pancing, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (28/1/2024), dalam rangkaian kampanye akbar Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Di hadapan ribuan peserta kampanye akbar, mereka mengutarakan janji-janji. Jika terpilih akan merealisasikannya. Usai Ganjar, giliran Mahfud menyapa kader, relawan, anggota partai pendukungdi lokasi tersebut.
Mahfud Md menyampaikan beberapa masalah yang menjadi perhatian mereka, diantaranya mengenai perlindungan hak asasi di bidang peribadatan kepada semua pemeluk agama, tanpa pandang mayoritas dan minoritas.
Advertisement
Baca Juga
"Semua harus dilindungi. Kesadaran beragama tidak diukur dari siapa mayoritas dan minoritas. Rumah ibadah akan diatur kembali, agar pembangunannya menjadi lebih sederhana dan memberi perlindungan terhadap hak asasi manusia," ucapnya.
Diungkapkan Mahfud, dirinya mendapatkan catatan dari beberapa daerah di Sumut bahwa infrastruktur masih belum baik. Menurutnya, jalan, jembatan, gedung yang diperlukan untuk pelayanan publik, semua harus diperbaiki.
Mahfud juga menoroti soal petani yang sudah berkurang jumlahnya. Hal ini terjadi karena tidak bangga lagi menjadi petani, kemudian lahan pertanian berkurang dijadikan lahan Industri. Bahkan, soal subsidi yang terkadang tidak sampai kepada petani
"Anggaran subsidi besar, produksi pertanian turun. Ini berarti ada yang tidak beres, harus diperbaiki," ujarnya.
Kesejahteraan
Mahfud Md juga menyoroti ada kredit macet dari petani dan nelayan yang jumlahnya mencapai Rp 687 miliar. Ini adalah kredit macet di mana petani diberi pinjaman agar pertaniannya bagus, agar usahanya sebagai nelayan bagus, tapi kredit macet.
"Kenapa macet, karena fasilitas dari pemerintah kurang memadai. Kepada para petani dan nelayan, kalau Ganjar-Mahfud terpilih, semua kredit ini akan dibebaskan akan diputihkan, sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan rakyat," sebutnya.
Mahfud Md juga menyampaikan akan memperhatikan masalah kesejahteraan bagi tenaga pengajar, tenaga honorer, dan sebagainya. Lalu, soal pengaturan lapangan pekerjaan di perkotaan agar tidak terjadi mafia dan bekingan.
"Insya Allah, prioritas kita melakukan penegakan hukum dengan adil dan pemberantasan korupsi. Kalau korupsi bisa kita kurangi sebesar mungkin, maka subsidi untuk keperluan rakyat akan mudah kita dapatkan," tegasnya.
Advertisement
Ganjar Temui Nelayan
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menemui nelayan pada kampanye hari ke-62 di Kampung Nelayan Kurnia, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumut.
"Nelayan menyampaikan kepada saya, mereka butuh bantuan. Ada produk yang luar biasa, Teri Medan, makanan paling enak, kesukaan saya. Mereka berharap bisa dikembangkan, tidak hanya skala nasional, tapi sampai ekspor," sebut Ganjar.
"Sesuatu yang menjadi harapan. Artinya, pendampingan terhadap nelayan penting dilakukan. Satu peralatan, dua akses permodalan, dan tiga jaminan pasar untuk mereka," sambungnya.
Selain nelayan, Ganjar juga mendengarkan petani sawit yang mengharapkan setidaknya ada 3 hal. Pertama, meminta bantuan agar proses persoalan lahan diselesaikan. Kedua, memproteksi dari sisi harga yang sampai hari ini terkena goncangan. Ketiga, pengelolaannya, tata kelola sawit agar menjadi juara dunia.
“Perkebunan sawit itu salah satu yang terbesar ada di Sumatera Utara,” tandasnya.