Sukses

Berkantor di Desa, Bupati Tabanan Dapat Banyak Cerita dan Gagasan

Selain fokus untuk memberikan pelayanan secara langsung bagi masyarakat, kegiatan ini sebagai langkah nyata pemerintah, dalam menekan angka stunting di Tabanan.

Liputan6.com, Bali - Program Bupati Ngantor di Desa atau Bungan Desa yang merupakan progran unggulan inisiasi dari Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya terbukti nyata mampu memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Tabanan. Selain itu, program ini juga memberikan begitu banyak ide dan gagasan inovatif bagi Pemkab Tabanan.

Hal tersebut terungkap saat Bupati Tabanan kembali menjalankan program ini untuk yang ke-42 kali. Ia menyasar Desa Nyitdah, Kediri, Tabanan, Senin, (29/1/2024). Dalam keterangan pers yang diterima, Bupati Sanjaya hadir bersama jajaran, untuk memberikan efek  yang Berdampak dan memberi pengaruh positif bagi perkembangan UMKM, IKM dan pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik.

“Hari ini bersyukur sekali jajaran pemerintah Kabupaten Tabanan hadir dengan tujuan kita berkantor di Desa Nyitdah ini, salah satunya secara langsung untuk melihat, menyaksikan dan menyerap aspirasi rakyat, seperti apa profil desa dan ternyata memiliki potensi dan kearifan lokal yang luar biasa, tadi ada program tentang pengelolaan sampah dengan kemandirian yang luar biasa,” ujarnya.

Selain fokus untuk memberikan pelayanan secara langsung bagi masyarakat, kegiatan ini sebagai langkah nyata pemerintah, dalam menekan angka stunting di Tabanan.

“Dengan rutinitasnya berkantor di desa, saya merasa banyak menimba ilmu dan belajar di desa, saya melihat apa yang terjadi, sehingga di dalam mengaktualisasikan kebijakan, pemerintah daerah bisa tepat guna, tepat sasaran dan tidak salah,” kata Bupati Sanjaya.

Ia juga menyoroti persoalan sampah dan berkeinginan mewujudkan Desa Nyitdah menjadi desa bersih.

Sementara, Ketua Bank Sampah Desa Nyitdah, I Ketut Nada menyampaikan, jumlah personil pengelola sampah yang mencapai 10 orang, bekerja dengan giat untuk menciptakan Desa Nyitdah yang bersih dan sehat.

“Untuk pengelolaan yang sudah berjalan saat ini, mengambil sampah masyarakat, kita bawa ke Bank Sampah induk, kita pilah lalu kita press baru kita salurkan, disalurkan kebanyakan ke luar pulau, ke pabrik-pabrik yang membutuhkan sesuai dengan jenis masing-masing,” ucap Ketut Nada.