Sukses

Unik, Ada Dulur Ganjar Pranowo di Eropa

Dukungan diaspora Indonesia di Jerman kepada Ganjar-Mahfud diklaim semakin meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian kegiatan touring tiga jari berlanjut di berbagai kota di manca negara, terkini hadir di acara Dulur Ganjar Pranowo (DGP) Eropa di Essen, Jerman.

Ratusan relawan pendukung Ganjar-Mahfud dari berbagai negara ikut hadir untuk memberikan dukungan pada kegiatan pagelaran seni DGP Eropa yang mengangkat tema Ande-Ande Lumut pada Sabtu 27 Januari 2024.

Acara pagelaran seni, pameran lukisan, drama kontemporer, diskusi kebangsaan dan bazaar yang dikemas oleh DGP Eropa. Kegiatan ini merupakan kegiatan kampanye dukungan untuk Ganjar-Mahfud dari diaspora Indonesia khususnya di Jerman yang dihadiri juga oleh relawan-relawan negara lain seperti Swiss, Belgia, dan Belanda.

Acara di Essen ini juga dihadiri oleh Cawapres Prof Mahfud MD secara daring untuk menyapa para pendukungnya di benua Eropa.

Mahfud MD mengingatkan bahwa pemilu sudah semakin dekat, dan untuk itu setiap calon pemilih dan siapapun juga yang terlibat, perlu memastikan bahwa pemilu berjalan adil dan jujur.

Prof. Mahfud juga menyatakan bahwa dirinya sering ditanya dimana posisi politik Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, jika dibandingkan dengan paslon lain yang mengusung slogan melanjutkan atau perubahan.

"Pasangan Ganjar-Mahfud tentunya akan melanjutkan apa yang sudah baik dan akan memperbaiki apa yang masih perlu diperbaiki atau disediakan," kata Mahfud.

Caleg PDI Perjuangan untuk DPR, Ronny Talapessy, yang hadir langsung di acara ini menyampaikan bahwa pada kenyataannya hukum di Indonesia masih sering kali tajam ke bawah dan tumpul ke atas dalam prakteknya.

"Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan," ujar Ronny. “Dan hal ini sangat penting untuk dimulai dari kepemimpinan," jelasnya.

Ketua DGP Eropa, Yogi Jaelani menyatakan bahwa dukungan diaspora Indonesia di Jerman kepada Ganjar-Mahfud semakin meningkat, terutama dengan semakin pahamnya para calon pemilih atas program yang ditawarkan, termasuk anggaran dana yang dibutuhkan dan prioritas program.

"Harus ada kejelasan tentang sumber anggaran, skala prioritas, asas manfaat dan mekanisme pelaksanaannya. Jangan sampai terjadi penghamburan dan penyalahgunaan anggaran yang notabene adalah uang rakyat," ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.