Liputan6.com, Medan Komunitas Gen Z Anti Hoaks atau Kedan Kota Medan memiliki cara unik untuk mengedukasi masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan adalah ngonten bareng Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Tak hanya itu, mereka juga mengadakan pelatihan anti fitnah di media sosial. Pelatihan ini mereka lakukan untuk mengedukasi masyarakat agar tidak menginformasikan kabar-kabar hoaks di media sosial.
Pelatihan berlangsung selama 3 hari, mulai Selasa, 30 Januari 2024, hingga Kamis, 1 Februari 2024. Para peserta pelatihan diajak mengunjungi beberapa lokasi di Kota Medan, antara lain Sumur Pompa Belawan, Kolam Retensi di Medan Selayang, Taman Sri Deli, dan kawasan Kesawan.
Advertisement
Baca Juga
Pada hari terakhir pelatihan, Komunitas Gen Z Anti Hoaks mengunjungi kawasan Kesawan. Peserta ditunjukkan perubahan yang telah dilakukan oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang mengembalikan Kesawan sebagai kawasan heritage.
Bobby Nasution turut diajak ngonten bareng Komunitas Gen Z Anti Hoaks. Bobby memberikan penghargaan kepada Komunitas Gen Z Anti Hoaks Kota Medan atas upaya melawan penyebaran informasi hoaks di media sosial.
"Konten kreator memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat," kata Bobby saat ngonten bareng Komunitas Gen Z Anti Hoaks Kota Medan di Kesawan, Kamis (1/2/2024).
Â
Edukasi Masyarakat
Diungkapkan Bobby Nasution, para konten kreator juga bisa memberikan pengaruh dan edukasi kepada masyarakat, terutama para penontonnya di platform media sosial yang dimiliki.
Bobby juga menyinggung masalah penyebaran informasi hoaks yang semakin marak di media sosial saat ini. Diharapkannya, penyebaran informasi hoaks segera dihentikan.
"Masyarakat juga harus engedepankan informasi yang benar dan bermanfaat," ujarnya.
"Saya juga berpesan agar konten kreator tidak menyebarkan hoaks atau fitnah melalui konten yang dibuat," sambungnya.
Advertisement
Komitmen Lawan Hoaks
Komunitas Gen Z Anti Hoaks Kota Medan berkomitmen untuk terus melawan penyebaran informasi hoaks di media sosial.
Mereka akan terus melakukan pelatihan dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkan.
Intinya, informasi yang diterima harus disaring terlebih dahulu kebenarannya sebelum dibagikan atau disebarkan ke masyarakat luas.