Sukses

Fasilitas Disabilitas di Perkotaan Palembang Terenggut Pedagang Kaki Lima

HWDI Sumsel mengeluhkan guiding block di trotoar Jalan Jenderal Sudirman Palembang yang tidak bisa digunakan lagi.

Liputan6.com, Palembang - Keresahan para penyandang disabilitas di Sumatera Selatan (Sumsel) terasa jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Seperti Pemilu di tahun-tahun sebelumnya, banyak penyandang disabilitas yang kesulitan menyalurkan hak suaranya karena kendala fasilitas yang tidak memadai. Tak hanya fasilitas untuk menyalurkan suara tiap lima tahun sekali saja yang masih jauh dari kata layak.

Untuk menjalani aktivitas sehari-hari di tengah masyarakat, para penyandang disabilitas terutama di Kota Palembang Sumsel masih terhambat.

Hikmah Meliana, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) DPD Provinsi Sumsel mengeluhkan beberapa fasilitas untuk penyandang disabilitas tidak bisa digunakan lagi.

Salah satunya adalah jalur khusus pejalan kaki atau guiding block, yang dibangun pemerintah di sepanjang jalur trotoar Jalan Jenderal Sudirman Palembang.

Walau sudah dibedakan dari warna dan konturnya, tapi guiding block malah tidak bisa digunakan sama sekali oleh penyandang disabilitas di jalan tersebut.

"Guiding block yang diperuntukkan bagi penyandang tunanetra di Jalan Jendral Sudirman malah dipakai untuk tempat jualan. Jadi tunanetra tidak bisa menggunakannya," ucapnya kepada Liputan6.com, Kamis (1/2/2024).

Selain tertutup oleh lapak-lapak pedagang kaki lima, kondisi guiding block juga cukup memprihatinkan. Banyak yang sudah rusak dan ada lubang-lubang.

Kondisi guiding block menyulitkan tunanetra saat menggunakan tongkat sebagai penunjuk jalannya atau penyandang tunadaksa yang menggunakan kursi roda.

“HWDI Sumsel terus fokus advokasi ke pemerintah, menyampaikan suara-suara para penyandang disabilitas ke pemerintah. Seperti akses disabilitas, layanan umum dan lainnya,” ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Tak Ramah Disabilitas

Ditambahkan Evianti, anggota HWDI DPD Sumsel, jalur guiding block di Palembang yang masih bisa dinikmati oleh penyandang disabilitas tunanetra ada di Jalan Jendral Soekarno Hatta Palembang.

“Di sana guiding block-nya bagus dan datar untuk tunanetra dan pengguna kursi roda. Tapi di tempat lain masih kurang,” katanya.

Selain fasilitas umum, Evianti juga mengeluhkan kurangnya fasilitas untuk disabilitas di pusat perbelanjaan dan hotel di Palembang.

Dia berharap makin banyaknya toilet yang ramah disabilitas dan kamar hotel yang bisa diakses oleh penyandang disabilitas lain.

“Setahu saya hotel yang benar-benar ramah untuk penyandang disabilitas ada di Novotel Palembang walau masih terbatas,” katanya.

Video Terkini