Sukses

Jadi Kurir 'Spesial' Jaringan Fredy Pratama, Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Dituntut Hukuman Mati

Menjadi kurir spesial di jaringan narkotika internasional milik Fredy Pratama, mantan Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan, Andri Gustami dituntut hukuman mati oleh Jaksa.

Liputan6.com, Lampung - Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung, menuntut mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan, Andri Gustami hukuman mati. Tuntutan itu dibacakan JPU Eka Aftarini di Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Karang, Bandar Lampung, pada Kamis (1/2/2024).

Perbuatan Andri disebut telah melanggar pasal 114 Ayat (2), Juncto Pasal 132 Ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.

"Menuntut, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Andri Gustami dengan pidana mati sesuai dengan dakwaan awal," ucap Jaksa Eka membacakan tuntutan. 

Andri Gustami dituntut mati karena dianggap bersalah telah menjadi kurir spesial di jaringan narkoba internasional, Fredy Pratama. Ketika menjadi kurir, Andri didakwa menerima upah Rp1,2 miliar untuk meloloskan 150 kilogram (kg) narkoba jenis sabu melewati Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. 

Jaksa mengatakan, dalam tuntutan tersebut terdapat hal yang memberatkan terdakwa. Sementara untuk yang meringankan tidak ada. 

"Terdakwa yang merupakan anggota Polri telah menyalahgunakan jabatan, tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas narkoba. Sementara hal yang meringankan tidak ada," jelas dia. 

Kemudian, sidang berikutnya dengan agenda pembacaan pembelaan atau pledoi dari kuasa hukum Andri kembali digelar pada Rabu (7/2/2024). 

Video Terkini