Liputan6.com, Sulut - Kasus pembunuhan yang mengejutkan masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, beberapa pekan lalu, kembali mencuat usai dilakukannya rekonstruksi oleh kepolisian setempat.
Korban, seorang bocah berinisial TAM 8 tahun, ditemukan tewas mengenaskan dengan leher terputus di area perkebunan warga.
Rekonstruksi yang dilakukan di beberapa lokasi, termasuk tempat ditemukannya jasad korban. Rekonstruksi pembunuhan ini menjadi tontonan ratusan masyarakat setempat yang ingin menyaksikan langsung.
Advertisement
Baca Juga
Pelaku, Arnita Mamonto alias Aning yang didampingi oleh aparat keamanan dan tim hukum, memperagakan sejumlah adegan yang menyimulasikan kronologi pembunuhan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Boltim AKP Denny Tampenawas mengatakan, rekonstruksi ini bertujuan untuk melengkapi berkas penyidikan dan memperjelas motif di balik tindakan keji tersebut.
"Kami ingin memastikan bahwa semua detail kejadian terdokumentasi dengan baik untuk memperkuat bukti di pengadilan nanti," kata AKP Denny Tampenawas.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Pelaku Tergoda dengan Perhiasan Korban
Dari rekonstruksi yang dilakukan, terungkap bahwa pelaku awalnya menggoda korban dengan ajakan bermain. Namun, situasi berubah menjadi gelap ketika pelaku, yang diketahui memiliki niat membunuh korban hanya untuk merampas perhiasan yang dikenakan bocah tersebut.
Dalam rekonstruksi itu, pelaku aning memperagakan kurang lebih 50 adegan pembunuhan. Dalam rekonstruksi yang berlangsung beberapa jam itu, adegan yang ke 21, Aning menghabisi nyawa TAM dengan cara menggorok leher korban.
Sebelumnya, Aning tega membunuh gadis belia berumur 8 tahun berinisial TAM dengan cara sadis. Aning tega membunuh anak tetangganya ini dengan cara memutilasi korbannya.
Tidak hanya hanya membunuh, pelaku juga menggasak seluruh perhiasan emas yang dipakai bocah tersebut. Emas itu kemudian dijual dan hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut informasi yang beredar, pelaku Aning suka dengan hidup hedon. Sehingga untuk memenuhi kebutuhannya, dirinya mengambil langkah tak terpuji dengan membunuh dan mencuri perhiasan.
Advertisement