Sukses

Pesona Keunikan Pulau Kemaro di Tengah Sungai Musi Palembang

Pulau ini menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung yang ingin mengeksplorasi keajaiban alam dan sejarah yang tersembunyi

Liputan6.com, Jakarta - Pulau Kemaro, merupakan sebuah delta kecil di Sungai Musi, 6 kilometer dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro terletak di daerah industri, yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong.

Posisi Pulau Kemaro adalah agak ke timur dari pusat Kota Palembang. Pulau ini menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung yang ingin mengeksplorasi keajaiban alam dan sejarah yang tersembunyi.

Arti dari pulau kemaro adalah pulau yang kemarau (pulau yang tidak pernah tenggelam ketika sungai Musi sedang pasang). Dirangkum dari berbagai sumber, sejarah Pulau Kemaro sudah ada sejak Kerajaan Sriwijaya erat kaitannya dengan kisah putri dari raja Kerajaan Sriwijaya dan putra raja Kerajaan Tiongkok.

Dari legenda itulah muncul sebuah Pulau yang dikenal dengan sebutan Pulau Kemaro. Daya tarik wisata sejarah yang ada di pulau Kemaro berupa adanya peninggalan-peninggalan sejarah.

Seperti pagoda berlantai 9, Makam putri Sriwijaya, Klenteng Hok Tjing Rio, Kuil Buddha, pertunjukkan kesenian, dan ritual keagamaan khususnya umat Tridharma.

Keunikan Pulau Kemaro juga tercermin dalam ritual Tionghoa yang dilaksanakan setiap tahunnya, yaitu perayaan Cap Go Meh. Festival ini menarik wisatawan dari berbagai penjuru untuk menyaksikan tradisi unik, seperti barongsai, taichi, dan berbagai pertunjukan seni tradisional.

Pulau Kemaro menjadi saksi hidup dari perpaduan harmonis antara budaya Melayu dan Tionghoa di Palembang. Daya tarik Pulau Kemaro adalah Pagoda berlantai 9 yang menjulang di tengah-tengah pulau yang dibangun tahun 2006.

Pagoda ini tingginya 45 meter dengan masing-masing tingkatnya 5 meter. Pagoda Memiliki delapan sudut seperti simbol Pat Kwa atau Kedelapan Trigram.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Keragaman Budaya

Selain pagoda ada klenteng yang sudah dulu ada. Klenteng Hok Tjing Bio atau lebih dikenal Klenteng Kwan Im dibangun sejak tahun 1962.

Terdapat sebuah Pohon yang disebut sebagai Pohon Cinta yang dilambangkan sebagai ritus Cinta Sejati antara dua bangsa dan dua budaya yang berbeda. Antara Siti Fatimah Putri Kerajaan Sriwijaya dan Tan Bun An Pangeran dari Negeri Tiongkok.

Selain itu, pulau ini menawarkan pesona alam yang memikat, dengan pepohonan rindang dan pemandangan sungai yang indah. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam Pulau Kemaro melalui jalur-jalur setapak yang ramah pengunjung.

Suasana tenang dan sejuk pulau ini menciptakan pengalaman liburan yang berbeda dari destinasi wisata biasa. Dengan segala keunikan yang dimilikinya, Pulau Kemaro tidak hanya menjadi tempat wisata yang indah, tetapi juga memancarkan nilai-nilai budaya dan sejarah yang kaya.

Melalui kunjungan ke Pulau Kemaro, pengunjung dapat merasakan keajaiban alam dan memahami keberagaman budaya yang menjadi bagian integral dari Palembang, kota yang kaya akan warisan dan pesona alamnya.

Penulis: Belvana Fasya Saad