Liputan6.com, Kupang - Bekas Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok buka-bukaan terkait dirinya mendukung pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ahok mengatakan dia mendukung PDI-P karena yang bisa melanjutkan program Nawacita adalah pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, semenjak PDIP masih PNI, Nawacita belum sempat dijalankan oleh Bung Karno karena ditahan, agresi militer dan lain-lain. Pada tahun 1959 saat kondisi Indonesia mulai stabil, tahun 1965 Bung Karno dilengserkan.
Ketika Megawati menjadi Presiden juga belum sempat menjalankan program Nawacita karena terpotong Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjabat selama 10 tahun.
"Nah saat Pak Jokowi menjalankan 10 tahun Nawacita ini yang saya maksud, itu yang harus dilanjutkan dong. Supaya kita lihat bahwa Nawacita ini bukan khayalan," ujar Ahok di Kupang, Rabu malam (7/2/2024).
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Siapa Paling Pas Lanjutkan Nawacita
"Nah yang paling mendekati itu siapa? Ya silakan masyarakat putuskan. Kalo soal ada keributan, ada tuntutan segala macam saya kira saya bukan bidangnya. Saya bukan orang hukum, saya juga tidak mau campurin," tambah Ahok.
Namun sebagai kader PDIP, Ahok menyayangkan jika pekerjaan Joko Widodo selama 10 tahun tidak dilanjutkan terutama Nawacita.
Sehingga jika Ganjar Pranowo jadi, mungkin 10 atau 20 tahun rakyat Indonesia akan melihat bahwa Nawacita itu bukan khayalan.
"Revolusi mental juga bukan khayalan namun tapi ada sebuah proses yang kita jalankan secara simultan dan bertahap, serta berkelanjutan," tutup Ahok.
Advertisement