Sukses

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata Terguling di Imogiri-Mangunan hingga Tewaskan 3 Penumpang

Ada pun kecelakaan bus terjadi pada Kamis siang, 8 Februari 2024. Saat itu bus tengah membawa 53 karyawan untuk berwisata ke Pantai Parangtritis dan Puncak Becici.

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisiata belum lama ini terjadi di Jalan Imogiri-Mangunan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiga orang penumpang bus dilaporkan tewas dalam kecelakaan tunggal tersebut.

Dugaan sementara polisi, bus pariwisata dengan nomor polisi E-7607-V mengalami rem blong saat melintas di kondisi jalan yang menurun. Tepatnya saat bus berada di tikungan Wanagama Bawah Bukit Bego, Kelurahan Wukirsari, Imogiri.

"Tiga korban yaitu inisial SW (57) yang meninggal di tempat kejadian, kemudian AK (25) dan HS (40) meninggal saat perjalanan ke rumah sakit (RS)," kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana dalam keterangannya, Jumat (9/2/2024).

Ada pun kecelakaan bus tersebut terjadi pada Kamis siang, 8 Februari 2024. Saat itu bus tengah membawa 53 karyawan untuk berwisata ke Pantai Parangtritis dan Puncak Becici.

"Korban tidak hanya dari wilayah Sukoharjo tapi ada yang dari Solo, Wonogiri, Klaten, Temanggung dan Banyuwangi. Tapi mereka semua adalah karyawan dari percetakan yang ada di Sukoharjo," jelas Waka Polres Sukoharjo Kompol Pariastutik kepada Liputan6.com di Mapolres Sukoharjo.

Untuk diketahui, pada Kamis malam kemarin, korban tewas telah diserahterimakan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Sementara, penumpang lain yang mengalami luka-luka ada yang harus menjalani perawatan di RS Penembahan Senopati Bantul.

Berikut sederet fakta kecelakaan tunggal bus pariwisata yang terguling di Imogiri hingga tewaskan tiga penumpangnya dihimpun dari Liputan6.com:

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 5 halaman

1. Kronologi Kecelakaan Bus Pariwisata Terguling di Bukit Bego Imogiri

Kecelakaan lalu lintas tunggal itu dilaporkan terjadi pada Kamis, 8 Februari kemarin sekitar pukul 13.00 WIB di ruas Jalan Imogiri-Manggunan.

Tepatnya Tikungan Wanagama Bawah Bukit Bego, Dusun Kedung Buweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.

Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana dalam keterangannya menyampaikan, dari keterangan saksi, kecelakaan berawal ketika bus pariwisata melintas dari arah timur  ke barat yang kondisi jalanan menurun.

"Tetapi sampai di tempat kejadian perkara (TKP) bus mengalami rem blong yang sebelumnya sudah tercium bau kampas rem, dan pengemudi banting stir ke kanan yang mengakibatkan bus jatuh ke sebelah kiri dan terguling ke bawah," jelasnya.

3 dari 5 halaman

2. 3 Penumpang Bus Tewas

Sebanyak tiga orang penumpang bus pariwisata tewas dalam kejadian nahas tersebut. Nengah Jeffry mengatakan, korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas tunggal bus pariwisata tersebut adalah seorang laki-laki dan dua orang perempuan.

Tercatat ada total 53 penumpang termasuk pengemudi yang naik bus pariwisata dengan nomor polisi E-7607-V. Identitas pengemudi yaitu AF (24) asal Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. 

"Sebanyak 10 orang penumpang sudah kembali menggunakan bus, dan sisanya (korban luka-luka) masih dirawat di rumah sakit," katanya.

Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, melalui Kasubsi Penmas Bripka Eka Prasetia mengatakan, dari tiga korban tewas, dua lainnya merupakan warga Tegalmade, Mojolaban. 

"Tadi malam jenazah korban kecelakaan telah dikawal oleh kepolisian dan diterima oleh Kapolres dan Dandim Sukoharjo, kemudian diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman," ungkap dia di Mapolres Sukoharjo, Jumat (9/2/2024).

4 dari 5 halaman

3. Polisi Gelar Olah TKP Kecelakaan Bus Pariwisata di Jalan Imogiri-Dlingo

Gakkum Polda DIY bersama Satlantas Polres Bantul menggelar olah TKP kasus kecelakaan bus pariwisata di Jalan Imogiri-Dlingo, tepatnya di bawah Bukit Bego, Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda DIY AKBP Sugiyanta dalam keterangannya Jumat (9/2/2024) mengatakan, dalam olah TKP tersebut, kepolisian menggunakan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengungkap penyebab kecelakaan tunggal yang menewaskan tiga korban jiwa tersebut.

AKBP Sugiyanta mengatakan, berdasarkan analisis sementara, kendaraan itu mengalami rem blong saat melewati jalanan menurun. Kemudian dari keterangan sopir dan olah TKP sementara, sebenarnya kendaraan tersebut dalam keadaan prima. 

"Dari atas (Mangunan) kendaraan tersebut semuanya berfungsi normal. Namun sekitar satu kilometer sebelum kejadian kendaraan sempat mengalami kendala. Saat itu, bus tiba-tiba blank semua, rem tangan ataupun rem kaki tak berfungsi dengan baik," katanya.

Sugiyanta mengatakan, atas kondisi tersebut sopir dan kernet sudah tidak bisa berbuat banyak karena kendaraan meluncur tak terkendali. Kemudian sekitar 500 meter sebelum kejadian, sopir membanting stir ke kiri karena di kanan jalan ada tebing.

Usai banting stir ke kiri, bus kemudian terpelanting dan ambruk ke kiri, saat itu sopir bersama kernet sudah bisa keluar dan meminta agar para penumpang segera keluar dari bus.

"Namun ketika berusaha meminta penumpang keluar, tiba-tiba bus merosot sekitar 55 sampai 60 meter. Bus baru berhenti di lokasi terakhir tersebut," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, penanganan kasus kecelakaan tunggal bus rombongan wisatawan asal Sukoharjo Jawa Tengah tersebut kini ditangani langsung oleh Ditlantas Polda DIY dan Polres Bantul.

5 dari 5 halaman

4. 29 Korban Jalani Perawatan Intensif

Sementara itu, Waka Polres Sukoharjo Kompol Pariastutik mengatakan romongan yang mengalami kecelakaan di Imogiri Bantul itu akan berwisata di beberapa daerah di Yogyakarta. Nahas, bus Saestu Trans mengalami kecelakaan yang menyebabkan tiga orang meninggal. Di antaranya bernama Aisyah (25, Sriwati (27) warga Mojolaban, dan satu orang lainnya berasal dari Solo.

"Dari laporan yang kami terima ada 3 orang yang meninggal, dari Sukoharjo 2 orang dan 1 orang dari Solo. 29 korban luka masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Penembahan Senopati Bantul," kata Waka Polres kepada Liputan6.com di Mapolres Sukoharjo.

Ia merinci dari 29 korban yang menjalani perawatan itu di antaranya 7 orang menjalani rawat inap, 15 orang korban menjalani rawat jalan, dan 1 orang korban dirujuk ke Rumah Sakit Sardjito.