Sukses

PBNW Bersama RPGM Deklarasikan Dukungan 100 Ribu Santri NW untuk Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Ketua Umum PBNW Maulana Syaikh Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani mengatakan, kegiatan GAS tersebut bentuk dari komitmen NW untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran oleh para Santri yang memiliki hak pilih.

Liputan6.com, Lombok - Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) bersama Rakyat Pro-Gibran MilenialZ (RPGM) berkolaborasi untuk memenangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 mendatang dengan menggelar Deklarasi 100 ribu santri pada agenda Grebek Akbar Santri (GAS).

Ketua Umum PBNW Maulana Syaikh Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani mengatakan, kegiatan GAS tersebut bentuk dari komitmen NW untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran oleh para Santri yang memiliki hak pilih.

"Karena kita melihat juga dari milenial itu,berarti santri itu kan banyak yang sudah mempunyai KTP sudah wajib pilih, sementara dari RPGM kan punya tugas untuk mengawal 12 juta suara milenial, nah itu termasuk santri NW," ucap TGKH Atsani di Lombok Timur Sabtu (10/2/2024).

 

2 dari 2 halaman

Menangkan Satu Putaran

Dia mengatakan acara tersebut juga bagian dari komitmen bersama RPGM dan NW sebagai motivasi sekaligus mengarahkan para santri agar pilihannya tertuju pada Paslon Presiden nomor urut 02 Prabowo Gibran untuk menang satu putaran.

"Semangat itu (Prabowo-Gibran menang sekali putaran) yang membuat akhirnya kami sepakat untuk mengadakan acara ini, dan InsyaAllah akan dihadiri oleh 100.000 santri NW," tegasnya.

Para santri lanjut TGKH Atsani, yang nantinya akan ikut pada acara deklarasi tersebut sudah memiliki KTP. sedangkan bagi santri yang belum memiliki hak pilih tidak diperbolehkan untuk mengikuti acara GAS ini dan diarahkan untuk mengikuti pengajian di masjid. Sehingga acara tersebut bebas dari pelanggaran kampanye.

"Kalau yang di bawah umur misalnya ada yang hadir itu kita sudah pisahkan karena malam ini juga kita berdoa bersama," ungkapnya.

TGKH Atsani memastikan, acara yang akan terselenggara di markas utama PBNW di Anjani, Lombok Timur itu tidak ada potensi pelanggaran.Mengingat pihak NW dan juga RPGM sebelumnya sudah menelaah, dan mengerti betul akan aturan Pemilu yang berlaku.

"Jadi kita sudah sangat mengerti aturanmana yang boleh mana yang tidak, jadi kalau yang tidak wajib pilih kita geser di masjid nanti, nah gitu biar tidak terjadi pelanggaran dan lain sebagainya," ungkapnya.