Liputan6.com, Jakarta - Menjelang tahun baru Imlek 2575, ada banyak tradisi yang dilakukan warga Tionghoa sebagai bentuk penghormatan kepada dewa dan dewi. Salah satunya dengan melepaskan burung dari kandang atau disebut dengan fungshen.
Dalam tayangan video terlihat, sejumlah warga di klenteng tertua Kota Palembang, yaitu Klenteng Chandra Nadi (Soei Goeat Kiong) atau lebih dikenal dengan Klenteng Dewi Kwan Im menjalani tradisi tersebut dengan melepaskan puluhan burung pipit dari kandangnya.
Advertisement
Baca Juga
Bagi warga Tionghoa melepas burung saat Imlek bermakna melepas keburukan dalam hidup.
Selain tradisi melepas burung pipit, mereka juga melakukan ritual sembahyang untuk memperoleh kebaikan di tahun naga kayu. Seperti ditayangkan enamplus.liputan6.com, ratusan warga Tionghoa memadati Klenteng Dewi Kwan Im. Mereka berdoa dengan khusyuk memohon rezeki, perlindungan, dan keberuntungan di tahun ini.
Tak ketinggalan, hiasan Imlek bernuansa serba merah juga turut memenuhi setiap sudut ruangan di dalam klenteng.
Selain di dalam klenteng, kemeriahan Imlek tahun ini juga terlihat di luar Klenteng Dewi Kwan Im. Menurut informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, tahun ini ada 1.000 lampion yang dipasang di klenteng tertua di Kota Palembang tersebut.
Sebelumnya, Klenteng Dewi Kwan Im melakukan bersih-bersih lingkungan klenteng jelang Imlek 2024. Menurut Panitia Imlek dan Cap Go Meh Cik Harun dikutip Antara, persiapan menjelang ibadah pihaknya membersihkan altar, membersihkan pakaian dewa dewi yang kotor dan pemakaian baju baru serta dilakukan pencucian patung.
Â