Liputan6.com, Jakarta - Film Big Brother diproduksi oleh perusahaan produksi film Hong Kong, Mega-Vision Pictures (MVP) dan didistribusikan oleh Emperor Motion Pictures.
Film ini dirilis pada tanggal 16 Agustus 2018 di Hong Kong dan kemudian dirilis secara internasional pada tanggal 31 Agustus 2018. Film ini disutradarai oleh Kam Ka-Wai, sedangkan penulis skenarionya adalah Chan Tai-Li dan Edmond Wong.
Produser dari film ini adalah Donnie Yen dan Direktur produksi adalah Wong Jing. Henry Chen (Donnie Yen) merupakan seorang guru yang memilki metode pengajaran tidak biasa sangat dekat dengan murid-muridnya.
Advertisement
Baca Juga
Dia bukanlah guru biasa karena dia dapat melakukan apapun demi menjaga murid-muridnya. Suatu hari, salah satu muridnya ditangkap oleh sekelompok penjahat, memaksanya berjuang untuk mendapatkan muridnya kembali.
Mr. Chan karakter yang diperankan oleh Donnie Yen berusaha membantu kehidupan pribadi para siswa karena peduli terhadap masa depan bagi mereka. Sayangnya aksi Mr. Chan ini menciptakan salah satu kekurangan yang ada di film ini yaitu adegan atau scene yang terasa episodik dan tidak menyatu.
Hubungan adegan satu dengan yang lainnya terasa tidak harmonis dan terpisah sehingga membuat penonton seakan menonton film yang berbeda-beda. Sebuah sekolah menengah di Hong Kong memiliki kelas yang penuh dengan siswa nakal.
Terlepas dari jenis kelaminnya, semua siswa 6B sering kali mengganggu guru dan merasa tidak nyaman mengajar.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Pesan Moral
Para siswa ini merasa nyaman dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki guru lain yang terkesan biasa-biasa saja dan agak sombong.
Nama guru baru tersebut adalah Henry Chen yang secara mengejutkan selalu selamat dari perbuatan jahat anak-anak kelas 6B. Yang lebih menakjubkan lagi adalah Tuan Chen selalu mampu menarik perhatian anak-anak tersebut dengan cara yang tidak pernah dia bayangkan.
Suatu hari, beberapa siswa B6 membuat keributan hingga kepala sekolah memutuskan untuk mengeluarkan mereka dari sekolah. Tuan Chen mencoba menyelamatkan Jack Li, Bruce Law, Chris Kwan, Gladys Wong dan Gordon di Hing Do.
Hari itu, dia mengeluarkan surat penebusan dosa yang harus diterima kelima anaknya agar bisa melanjutkan di SMA Tak Chi. Empat anak menyetujui untuk menerima surat tersebut, hanya Jack Li yang menolak surat pertaubatan tersebut.
Melihat dunia pendidikan di Hong Kong, bagaimana anak-anak merasa tertekan dengan sistem yang ada, membuatnya merasa prihatin. Bayangkan saja, setiap tahunnya hanya 20% pelajar yang berhasil.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement