Sukses

Jelang Hari Pencoblosan Malah Banjir, KPU Demak Bakal Gelar Pemungutan Suara Susulan

Banjir memaksa KPU Demak menunda dan memberlakukan pemungutan dan penghitungan suara susulan di 9 desa terdampak banjir.

Liputan6.com, Kudus - Ribuan warga korban banjir Demak yang kini tinggal di sejumlah titik pengungsian di Kudus, Jawa Tengah, memaksa  KPU Demak menunda dan memberlakukan pemungutan dan penghitungan suara susulan di 9 desa terdampak banjir yang berada di wilayah Kecamatan Karanganyar.

Pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara susulan, rencananya digelar paling lambat 10 hari setelah hari H coblosan Pemilu  2024. Sembilan desa yang dilakukan pemungutan suara susulan, diantaranya  Desa Wonoketingal, Cangkring Rembang, Cangkring dan Desa Undaan Kidul.

Selain itu, hal yang salam juga dilakukan di Desa Undaan Lor, Ngemplik Wetan, Wonorejo, Karanganyar dan Desa Ketanjung di Kecamatan Karanganyar. Pemungutan suara susulan di Sembilan desa terungkap melalui terbitnya surat KPU Nomor : 148/PP.08-SD/3321/2024 tertanggal 12 Februari 2024.

Dalam surat resmi KPU Demak menyebutkan bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan stakeholder serta surat dinas PPK Karanganyar Kabupaten Demak Nomor 11/PP.08-SD/33.21.09/2024 tanggal 10 Februari 2024 tentang permohonan usulan, maka KPU Demak berkoordinasi dengan KPPS, PPS dan PPK terkait kondisi dan situasi di desa pada Kecamatan Karanganyar melalui zoom meeting pada 11 Februari 2024 pukul 19.30 WIB.

Ketua KPU Demak Siti Ulfaati mengaku telah melayangkan surat pemberitahuan pemungutan dan penghitungan suara susulan tersebut kepada Bupati Demak dr Eisti'anah.

“Berdasarkan surat itu, maka KPU Demak memutuskan untuk melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara susulan di 9 desa," ujar Siti Ulfaati, Senin (13/2/2024).

Keputusan pemungutan dan penghitungan suara susulan tersebut, kata Siti Ulfaati,  sesuai dengan ketentuan Pasal 110 ayat 1 Peraturan KPU Nomor 25 Tahun 2023 tentang pemungutan dan penghitungan suara dalam Pemilu.

Dari data yang dimiliki KPU Demak, 9 desa diikutankan Pemilu susulan ada sebanyak 108 TPS dengan 26.351 DPT. Perinciannya di Desa Wonoketingal jumlah tempat pemungutan suara (TPS) ada 19 TPS dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 4.882.

Selanjutnya di Desa Cangkring Rembang memiliki 9 TPS dan jumlah DPT 2.074. Selanjutnya Desa Cangkring ada 15 TPS dengan DPT 3.796. Sedangkan di Desa Undaan Kidul ada 9 TPS dengan 2.074 DPT. Desa Undaan Lor ada 7 TPS dengan 1.671 DPT.

Untuk Desa Ngemplik Wetan ada 8 TPS dengan 1.865 DPT, Desa Wonorejo ada 18 TPS dengan 4.488 DPT, Desa Karanganyar ada 19 TPS dengan 4.672 DPT serta Desa Ketanjung ada 4 TPS dengan 829 DPT. Total dari 9 desa tersebut ada 108 TPS dengan 26.351 DPT.

"Ada sejumlah desa di Karanganyar yang terdampak langsung atau terendam total. Kebanyakan petugas  KPPS dan pemilih menjadi korban dan kini mengungsi. Sedangkan lokasi pengungsian, tersebar di banyak titik baik di Kudus dan Demak, sehingga tidak memungkinkan dilakukan relokasi," imbuhnya.

Bahkan di lokasi TPS 10-11 di Dukuh Kedungkarangtengah RW 4 dan TPS 12-13 Dukuh Norowito RW 5, kata Siti, kondisinya masih terendam air dengan ketinggian 2 meter. Di kedua dukuh itu, baik KPPS dan pemilih tidak diketahui keberadaan tempat pengungsiannya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Korban Banjir Berharap Bisa Mencoblos

Di tempat terpisah, Kepala Desa Undaan Lor, Supriyadi, mengaku telah menerima arahan dari KPU Demak untuk melaksanakan pemungutan suara susulan di desa yang dipimpinnya. Alasannya, desa setempat masih terendam banjir. Faktor lainnya, karena banyak warganya yang masih mengungsi di sejumlah titik di Demak dan Kudus.

"Jumlah Daftar Pemilih Tetap di Desa Undaan Lor sekitar 1.675. Di-pending dulu (pemungutan dan penghitungan suara) untuk wilayah Karanganyar, karena yang memilih itu menyebar di tempat pengungsian. Ada yang mengungsi di Kudus dan tempat lainnya. Jadi nggak bisa kalau diadakan pemilihan pada Rabu 14 Februari 2024," imbuhnya.

Sementara itu, para pengungsi banjir asal Demak pun masih berharap dapat menggunakan hak pilih mereka di TPS yang berada di dekat pengungsian pada Pemilu Rabu 14 Februari 2024 besok.

"Jika tersedia TPS yang lokasinya dekat dengan tempat pengungsian, saya siap menggunakan hak pilih," ucap Yuni yang mengungsi di Balai Desa Ngaluran Karanganyar, Selasa (12/2/2024).

Jika tidak tersedia TPS yang berada di dekat tempat pengungsian, Yuni dan ratusan pengungsi lainnya tidak memungkinkan untuk mendatangi TPS di dekat rumahnya di Desa Wonoketingal. tempat dia terdaftar sebagai pemilih, karena lokasinya terdampak banjir.

Keinginan yang sama juga dikatakan Yusrun Nikmah, pengungsi banjir asal Desa Wonoketingal lainnya. Ia mengaku mengaku siap mencoblos jika disediakan TPS terdekat lokasi pengungsian.

"Kalau pun banjir sudah surut dan aman untuk kembali pulang ke rumah, juga tidak ada permasalahan untuk mencoblos di TPS dekat rumah," ujar Yusrun.

Namun hal berbeda diungkapkan Parti, warga korban banjir yang mengungsi di Terminal Jati Kudus. Warga Desa Karanganyar ini mengaku belum bisa memikirkan untuk bisa mencoblos atau tidak saat hari H Pemilu. Sebab hingga Senin (12/202024), banjir di desanya masih tinggi dan belum memungkinkan untuk pulang ke rumahnya.

Penulis: Arief Pramono  Â