Liputan6.com, Yogyakarta - Kpopfication mewarnai semarak kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2024. Fenomena ini tampaknya menjadi momen berbeda yang belum pernah terjadi sebelumnya di sepanjang pesta demokrasi di Indonesia.
Kpopfication adalah fenomena penerapan hal-hal non-Kpop yang dibuat menjadi seolah-olah seperti Kpop. Para penggemar Kpop akan membuat berbagai hal di luar Kpop menjadi berbau Kpop, termasuk memperlakukan dan memberikan dukungan kepada seseorang atau sekelompok yang bukan idol menjadi layaknya idol Kpop.
Bahkan, dukungan yang diberikan pun juga terinspirasi dari bentuk dukungan yang biasa dilakukan penggemar Kpop kepada idolanya. Sebelum muncul di momen Pilpres, fenomena Kpopfication pernah terjadi pada penyanyi dangdut Nassar yang dijuluki King Nassar atau Oppa Nassar.
Advertisement
Baca Juga
Adapun fenomena Kpopfication pada masa kampanye ini ternyata mampu menggaet anak-anak muda untuk lebih melek politik. Menjelang pemilu 14 Februari 2024, berikut rangkuman momen fenomena Kpopfication kampanye Pilpres 2024:
1. Akun penggemar atau fan account
Berawal dari live TikTok capres nomor urut 1, Anies Baswedan, lahirlah akun penggemar @aniesbubble di platform X. Akun tersebut menerjemahkan beberapa bagian live TikTok Anies ke dalam bahasa Korea bertuliskan hangul.
Menyusul Aniesbubble, selanjutnya muncul akun @olppaemi. Dua akun ini pun bekerja layaknya akun penggemar yang dikelola secara sukarela untuk memberikan informasi terkait salah satu Capres.
2. Animal representation sebagai simbol paslon
Dalam menerjemahkan kalimat pasangan calon (paslon) ke dalam tulisan, bisanya mereka menggunakan simbol emoji hewan sebagai pengganti nama. Hal ini merupakan hal biasa yang terjadi di dunia Kpop.
Penggunaan simbolnya pun tak sembarangan. Mereka akan mencari kecocokan setiap paslon dengan emoji hewan yang merepresentasikannya. Misalnya, Anies Baswedan disimbolkan dengan emoji burung hantu dan Ganjar Pranowo dengan binatang penguin.
Â
Videotron
3. Videotron
Jika biasanya kampanye Pemilu identik dengan baliho dan spanduk, kali ini Kpopfication mampu mengubah tradisi itu menjadi videotron. Selain lebih bersih dan kreatif, videotron juga terlihat tidak monoton.
Pendukung paslon nomor urut 1, Anies-Cak Imin, membuat proyek videotron yang tersebar di beberapa kota. Adapun paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, juga berkampanye melalui videotron.
Dalam videotron juga terdapat informasi terkait paslon, termasuk cara mudah menuju laman bijakmemilih.id agar semua orang bisa dengan mudah mengenali calon pemimpinnya.
4. Truk LED
Tak hanya videotron, pendukung paslon nomor urut 1 yang dijuluki Humanies juga membuat proyek truk LED. Truk dengan videotron menyala ini mengelilingi Jakarta.
Truk LED atau LED truck adalah salah satu budaya Kpop yang biasanya digunakan sebagai media unjuk rasa kepada agensi sang artis. LED Truk juga kerap hadir saat perayaan hari penting sang idol.
LED truk di Korea Selatan biasanya menetap di pinggir jalan atau parkiran. Seringnya mereka terparkir di depan agensi dengan video menyala agar semua orang yang lewat, termasuk staff agensi, dapat membaca keluhan atau ucapan para penggemar.
5. Foodtruck, lightstick, dan freebies
Untuk menarik perhatian masyarakat, para penggemar juga rela menghadirkan foodtruck yang menyajikan makanan dan kudapan gratis. Tak hanya itu, mereka juga membagikan freebies berisi photocard paslon, gantungan kunci, atau beberapa aksesori menarik lainnya yang berkaitan dengan paslon.
Agar lebih terasa Kpopfication-nya, mereka juga menjual lightstick layaknya lightstick yang dimiliki hampir semua grup Kpop. Sejauh ini, hanya paslon nomor urut 1 yang telah dibuatkan lightstick oleh penggemarnya. Lighstick tersebut bernama Olpbong yang sekaligus menjadi identitas penggemar.
Â
Penulis: Resla
Advertisement