Sukses

Surat Suara untuk DPRD Palembang Tak Tersedia di TPS, Warga Gagal Nyoblos?

Viral video diduga salah satu petugas TPS di Palembang saat mengumumkan jika tidak ada surat suara dan kotak suara untuk pemilihan caleg DPRD Palembang.

Liputan6.com, Palembang - Warga yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, seharusnya mendapatkan 5 jenis surat suara untuk dicoblos.

Surat suara berwarna berbeda tersebut adalah 1 lembar surat suara untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) dan 4 lembar surat suara untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) yang terdiri dari DPD RI, DPR RI, DPRD Sumsel, dan DPRD Palembang.

Namun diduga, 5 jenis surat suara tersebut tidak tersedia di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Palembang, yakni TPS 10 Kelurahan 36 Ilir Kecamatan Gandus Palembang.

Video terkait tidak adanya surat suara dan kotak suara untuk pencoblosan DPRD Palembang diunggah oleh akun Instagram @palembangsekilasinfo.

Kacau TPS 10 Tanggo Buntung ini, pemilihan DPRD Kota Palembang kok bisa tidak ada surat suara sementara, BAHAYA NIH !!!,” caption yang ditulis akun Instagram @palembangsekilasinfo di postingan video tersebut.

Dalam video tersebut, ada sosok perempuan yang diduga petugas KPPS di TPS di kawasan Tangga Buntung Palembang mengumumkan, jika pemilihan DPRD Palembang tidak bisa diselenggarakan.

Alasan yang diucapkan perempuan berjilbab tersebut, karena surat suara dan kotak suara untuk DPRD Palembang memang tidak tersedia.

Pemilihan kota sementara ini tidak ada surat suara, jadi tidak bisa dipilih. Artinya yang ada saja tadi. Untuk yang menunggu untuk memilih kota, tidak bisa ditunggu lagi, karena kotak suaranya tidak ada,” ucapnya di lokasi TPS di Palembang, Rabu (14/2/2024).

Saat petugas KPPS tersebut mengumumkan informasi itu, para warga yang sudah berdatangan sejak pagi hari, langsung mengeluhkan kekecewaannya.

Mereka pun bertanya ke perempuan berpakaian batik itu, kapan tersedianya surat suara dan kotak suara untuk Pileg DPRD Palembang.

Masalah kapan, memang tidak ada,” jawabnya singkat.

Warganet beramai-ramai langsung mengomentari postingan video tersebut. Mereka meminta agar kasus seperti ini segera dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Palembang.

Laporkan k Bawaslu dan KPU,” tulis akun Instagram @arwis_wis*****.

 

2 dari 2 halaman

Jawaban KPU Palembang

Ada juga warganet yang mengadukan jika kertas suara di daerah pemilihan (dapilnya) yang tersedia, tidak sesuai dengan lokasi mereka.

Tlng di semat ke min, bkn dak ktk (tidak ada) surat suaro, mksd nyo dlm kotak tdi ado surat suaro dapil 1 smo dapil 4, seharus nyo wilayah kami dapil 1, tpi kertas nyo banyaklah dapil 4 yo kalu dibuka isinyo beda pilihan nyo,” komen akun Instagram @tri_agus****.

Saat Liputan6.com mencoba konfirmasi ke Ketua KPU Palembang Syawaludin terkait viralnya video tersebut, dia hanya menjawab pesan WhatsApp secara singkat.

“Ini masih rapat, bentar,” jawab Syawaludin singkat.