Sukses

Klaim Suara Sementara Tukang Bakso di Pileg 2024 Kota Bekasi Lawan Anak Presiden PKS

Ketua Tim Pemenangan Maryanto, Ruth Ori Sylvina, data sementara yang dihimpun dari dari 50 TPS, Maryanto berhasil mengumpulkan 1047 suara.

Liputan6.com, Bekasi - Pertarungan Caleg DPRD Kota Bekasi cukup menyedot perhatian, khususnya yang bertarung di Dapil 2 Kota Bekasi yang meliputi Kecamatan Medan Satria dan Bekasi Utara. Dalam Dapil tersebut bertarung anak presiden PKS, Kamil Syaikhu. Belum lagi para petahana yang meraup suara banyak saat Pileg 2019 lalu.

Pertarungan di kotak suara pun berlangsung seru. Dalam pertarungan, muncul nama Maryanto, tukang bakso yang maju dari PDI Perjuangan dengan nomor urut 10.

Ketua Tim Pemenangan Maryanto, Ruth Ori Sylvina mengatakan, data sementara yang dihimpun dari 50 TPS, Maryanto berhasil mengumpulkan 1047 suara. Sementara, perolehan suara sementara Kamil Syaikhu yang dilihat dari laman pemilu2024.kpu.go.id sudah ada 16 suara. Di saat yang sama, suara Maryanto belum juga muncul di laman pemilu2024.kpu.go.id.

"Saya dapat laporan dari IT kita Mas Rapido tadi sudah ada 1047 suara dari 50 TPS. Angka itu kita dapat pukul 00.19 WIB tadi. Ini real data dari dokumentasi dan pantauan tim di lapangan. Tapi kita sedang pantau juga di laman KPU, tapi belum muncul juga," kata wanita yang akrab disapa Vina kepada Liputan6.com, Kamis (15/2/2024), dini hari.

Dia menambahkan, angka tersebut adalah awal yang baik. Dia menambahkan, angka tersebut pun membangkitkan pihaknya untuk terus menjaga suara tersebut. Dia pun meyakini masih banyak kantong-kantong suara Maryanto dan jelas akan terus menambah perolehan suara.

"Semoga ini awal yang baik. Pertama, saya ucapkan kepada semua tim dan relawan serta pendukung yang sudah bekerja keras, gotong-royong sejak pagi hingga dini hari," ujar dia.

2 dari 3 halaman

Perjuangan Maryanto

Vina melanjutkan, perolehan suara sementara ini juga membangun optimisme bahwa tidak semua warga Bekasi takluk dengan politik uang.

Dalam perjuangannya, Maryanto terus mengedukasi agar warga tidak lemah menolak politik uang dan mengedepankan Caleg yang membawa gagasan.

"Ya kita banyak laporan dari relawan ke kita bahwa serangan fajar itu masih ada dan nyata. Saya ikut sedih aja ketika tau masih ada Caleg yang masih memainkan politik uang dalam pemenangannya. Semoga warga juga mau dan tercerahkan dengan kehadiran Maryanto yang membawa gagasan," ujar dia.

Dia menuturkan, dalam kampanyenya kemaren, Maryanto mengusung 3 agenda perbaikan. Yang pertama kaitan kesehatan dengan agenda hantam stunting lewat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bakso Ikan Tuna. Kedua, kaitan pendidikan lewat komunitas IP MAN (Ikatan Pelajar Mandiri), lalu ketiga, agenda peluang usaha.

"Ya ini bentuk perhatian atau konsen Maryanto dalam upaya memajukan Bekasi ke depan. Anggaran untuk kader Posyandu pun akan kembal kami usulkan," imbuh dia.

3 dari 3 halaman

Siapa Maryanto?

Ketua DPC PDI Perjuangan, Tri Adhianto mengatakan, Maryanto adalah representatif wong cilik dan pelaku UMKM. Dia berharap Maryanto bisa terus bergerak dan memberi manfaat kepada warga sekitar dan orang banyak, khususnya warga Bekasi Kota.

"PDIP merepresentasikan wong cilik yang memang punya kapasitas dan keinginan pengabdian yang lebih besar lagi, buat bangsa dan negara dan membangun kotanya akan kami berikan fasilitas kesempatan yang sama pada seluruh anak bangsa yang ada di kota Bekasi," jelas dia.

Maryanto berjualan di Ruko Permata Hijau, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara. Merk dagang yang awalnya Soto Bakso Yanto (SBY) kini pun berubah menjadi Warung Bakso Mas Yanto.

Jauh sebelum proses pencalegan, segudang aktivitas sosial dijalankan Maryanto. Mulai dari gelaran tournament SBY CUP selama 7 tahun berturut-turut. Lalu disusul dengan 400 sampai 600 bungkus bakso dan soto kuali untuk warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di wilayah Bekasi Utara dan Medan Satria.

"Ya saya saat itu hanya berpikir agar warga sehat, senang, dan Kota Bekasi bisa kembali cepat pulih atau new normal," kata Maryanto.

Dia melanjutkan, aksinya pun tidak berhenti sampai disitu, dalam upayanya, pihaknya juga menggelar vaksin gratis bakso. Tercatat, Ketua Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) Bekasi Kota itu menggelar 4 kali gelaran vaksin gratis bakso.

"Di awal malah siapa yang bisa punya kartu vaksin atau sudah vaksin pertama dan kedua itu saya diskon 20 persen pada tiap pembeli. Saat vaksin gratis bakso itu wah membludak. Belum lagi tiap Sabtu Minggu itu saya gelar senam, abis senam makan bakso gratis lagi," ungkap dia.

Tak hanya di Kota Bekasi, Mas Yanto bareng teman-teman seperjuangan juga hadir saat Lumajang didera erupsi dan gempa. Begitu juga saat gempa mengguncang Cianjur.

"Alhamdulillah sempat kesana, 10 ribu porsi bakso untuk pengungsi Lumajang dan 7 ribu porsi saat gempa Cianjur. Jelas, ini sesama anak bangsa, dan kemanusiaan," terang dia.

Tukang bakso yang kerap mengisi seminar UMKM, dialog ekonomi sampai guru praktik pelatihan bakso itu telah berhasil membuat petinggi partai di Bekasi tertarik. Mas Yanto pun menerima pinangan dan melabuhkan diri di PDI Perjuangan.

"Jelas, saya tidak mau ada politik uang, ya ini awal untuk sekaligus mengedukasi saya dan menjaga itikad perjuangan saya,. Doakan dan ingatkan saya untuk tetap amanah dan bisa membantu warga," tegasnya.