Sukses

Berkunjung ke Museum Karst Indonesia, Satu-satunya di Indonesia dan Terbesar di Asia Tenggara

Pada 2009, Museum Karst Indonesia akhirnya diresmikan oleh Presiden saat itu, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setelah diresmikan, museum tersebut dibuka untuk umum dengan biaya Rp5.000 per orang.

Liputan6.com, Wonogiri - Museum Karst Indonesia berlokasi di Desa Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Museum ini merupakan satu-satunya geopark dan museum karst pertama di Indonesia.

Karst merupakan suatu bentang alam yang terbentuk akibat proses pelarutan kalsium karbonat. Karst membentuk sesuatu yang khas, seperti munculnya sungai bawah tanah secara tiba-tiba.

Mengutip laman visitjawatengah.jatengprov.go.id, Museum Karst Indonesia didirikan untuk memenuhi tujuan mendukung Kawasan Eco Karst dan Global Geopark Gunungsewu. Museum ini berdiri di lahan seluas 25 hektare dengan luas bangunan 300 m2. Tak heran, jika museum ini sering disebut sebagai museum karst terbesar di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara.

Museum Karst Indonesia dikelilingi oleh tujuh gua, yaitu Gua Tembus, Gua Potro-Bunder, Gua Gilap, Gua Mrica, Gua Sapen, Gua Sonya Wuri, dan Gua Sodong. Pada 2008, dibuat suatu keputusan atas kesepakatan bersama antara Kementerian ESDM, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta Bupati Wonogiri untuk mendirikan Museum Karst Indonesia di Wonogiri.

Pada 2009, Museum Karst Indonesia akhirnya diresmikan oleh Presiden saat itu, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setelah diresmikan, museum tersebut dibuka untuk umum dengan biaya Rp5.000 per orang.

Museum Karst Indonesia memiliki tiga lantai dengan masing-masing tema berbeda. Pada lantai pertama bertema Karst untuk Kehidupan, yakni sebuah ruangan yang menyuguhkan berbagai informasi menarik mengenai proses terbentuknya kawasan karst, pemanfaatan kawasan karst oleh makhluk hidup, serta bermacam-macam jenis karst yang ditemukan di Indonesia.

Pada lantai pertama juga ditunjukkan contoh menarik berupa ilustrasi pemanfaatan karst sebagai rumah atau tempat berlindung bagi manusia purba di masa lalu. Informasi-informasi tersebut disajikan dalam bentuk ilustrasi, patung-patung, replika fosil, dan maket-maket peraga.

Selain itu, ada juga pemutaran video melalui LCD sederhana yang menjelaskan tentang informasi karst di Indonesia. Pengunjung juga bisa membeli berbagai suvenir berupa baju dan aksesori lain bertema Museum Karst Indonesia.

Naik ke lantai dua, pengunjung akan disuguhkan dengan tema Karst untuk Ilmu Pengetahuan. Terdapat panel-panel yang berisi tentang jenis-jenis karst di Indonesia, mulai dari karst Sumatra hingga Papua. Selain itu, juga terdapat beberapa artikel yang bisa dibaca oleh pengunjung.

Selanjutnya, lantai ketiga adalah auditorium yang bisa digunakan untuk berbagai kepentingan, seperti rapat, presentasi, maupun pemutaran film. Sayangnya, fasilitas ruangan tersebut sedang tidak dapat digunakan karena adanya kerusakan jaringan listrik akibat bencana banjir pada 28 November 2017 lalu.

Museum Karst Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, terutama sebagai sarana edukasi. Museum Karst Indonesia bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang cocok untuk wisatawan berbagai usia.

 

Penulis: Resla