Liputan6.com, Yogyakarta - Jose Mourinho mengungkapkan bagaimana Cristiano Ronaldo menjadi sosok monster yang haus gol. Pemain asal Portugal itu semakin tajam saat membela Real Madrid di bawah asuhan Jose Mourinho pada 2010 sampai 2013.
Menurut pelatih yang dijuluki The Special One itu, mustahil siapapun melatih teknik-teknik soal sepak bola atau motivasi dan ambisi kepada Cristiano Ronaldo. Sebabnya bintang Portugal itu sudah tampak lebih paham dengan apa yang perlu dilakukannya.
Mourinho menjabat sebagai pelatih kepala Real Madrid antara 2010 dan 2013, meraih medali juara La Liga dan Copa del Rey. Di Los Blancos, dia mengubah posisi Ronaldo yang semua menghuni posisi sayap menjadi seorang penyerang andal karena obsesinya sebagai pencetak gol.
Advertisement
Baca Juga
Namun Mourinho bercerita jika dia tidak selalu saling berhadapan dengan Ronaldo, terutama pada saat ia berpikir untuk mengistirahatkan sang bintang untuk menyongsong laga berikutnya.
"Saat itu kami memiliki pemain seperti Cristiano, di mana kami bermain melawan Levante dan saat itu sedang unggul lima nol. Saya kemudian meminta Ronaldo untuk bersantai dan beristirahat. Namun dia malah menjawab 'Tidak, tidak, tidak, aku bisa mencetak satu gol lagi!' Ketika kalian memiliki orang-orang seperti ini, ibaratnya kalian tahu perahunya ada di dalam air dan kalian membiarkan perahu itu pergi dan pada akhirnya kalian tinggal menikmati pertarungannya," kata Mourinho dikutip dari Football.com, Jumat (16/2/2024).
Mourinho menambahkan tentang bagaimana rasanya melatih Ronaldo sehari-hari. Ia mengungkapkan tidak banyak yang bisa diajarkan atau diberikan kepada Ronaldo. Semua hal yang seharusnya diminta pelatih, justru telah ditunjukkannya.
Mourinho bilang, Real Madrid baginya adalah sebuah transisi kecil karena dia pernah menghuni posisi sayap lalu pindah ke posisi penyerang agar dapat mencetak banyak gol.
Selama membela Real Madrid, Ronaldo telah lebih banyak mencetak gol. Mourinho masih ingat ketika pertama kalinya Ronaldo memainkan pertandingan besar sebagai striker adalah saat melawan Barcelona di final Piala Liga di mana dia mencetak gol yang luar biasa dengan cara yang luar biasa.
"Sundulan di perpanjangan waktu. Mungkin itulah pertama kalinya orang merasa bahwa dia bisa menjadi pencetak gol dan bukan hanya pemain sayap murni. Motivasi? Kalian tidak perlu memberikannya. Ambisi? Kalian tidak perlu memberikannya. Teknik, kalian tidak perlu memberikannya. Kalian hanya memberikan beberapa penyesuaian taktis dan membiarkan orang itu bahagia," ucap Mourinho.
Simak Video Pilihan Ini:
Persaingan
Mourinho juga mengungkapkan dirinya berada di tengah persaingan sengit antara Real Madrid dan Barca pada saat ia mencoba menghancurkan tim asuhan Pep Guardiola yang memiliki pemain sekaliber Lionel Messi.
Los Blancos mengalahkan Barca 1-0 di final Copa del Rey di tahun pertamanya, saat itu Ronaldo mencetak gol penentu kemenangan, dan mengangkat gelar La Liga pada 2011-2012 setelah memecahkan rekor perolehan 100 poin.
"Bagi kami untuk memenangkan liga, kami mencetak 100 poin dalam satu musim. Anda tahu bahwa jika tidak mencetak 98, 99, 100, Anda tidak memenangkannya. Anda kemudian berada dalam masalah karena Barcelona menang dan musim berikutnya dan musim sebelumnya. Saya pikir kami kalah dengan 92 poin atau 91 poin, kira-kira seperti itu," katanya.
Ronaldo meninggalkan Santiago Bernabeu pada tahun 2018 untuk bergabung dengan Juventus. Kemudian dia kembali ke Manchester United sebelum memulai tantangan baru di Arab Saudi.
Pemenang Ballon d’Or lima kali itu menandatangani kontrak dengan Al-Nassr pada Januari 2023. Hal ini lantas memicu eksodus pemain top Eropa ke Timur Tengah.
Di Saudi Ronaldo belum tumpul, dia sudah mencetak 31 gol di semua kompetisi untuk musim ini, dengan Al-Nassr mengejar gelar juara Liga Pro Saudi dan Liga Champions AFC.
(Taufiq Syarifudin)
Advertisement