Sukses

28 Tahun Perjalanan Jikustik, Band Asal Yogyakarta Ini Ajak Penggemarnya Makan Malam

Sejak diumumkan pada 5 Februari 2024, "28 Years of Jikustik - Timeless Tunes, Endless Memories" telah mendapat sambutan yang sangat positif dari para penggemar setia Jikustik.

Liputan6.com, Yogyakarta - Jikustik bakal merayakan ulang tahun ke-28 dengan menggelar syukuran dan makan malam bersama penggemar, di Hotel FortunaGrande Seturan Yogyakarta pada 26 Februari 2024. Acara bertajuk “28 Years of Jikustik - Timeless Tunes, Endless Memories” ini sebagai ungkapan terima kasih kepada semua undangan, yang keseluruhannya adalah kerabat, saudara, dan penggemar setia Jikustik yang telah mendukung perjalanan panjang Jikustik dengan sepenuh hati.

Tajuk “28 Years of Jikustik - Timeless Tunes, Endless Memories” memberikan pengingat yang kuat dan menyuntik semangat baru bagi Jikustik. Ini mengingatkan sebuah karya tidak hanya berhenti saat dirilis ke masyarakat penikmat musik, melainkan akan abadi sebagai bagian dari kehidupan pendengar dan perjalanan hidup para penikmat karya tersebut.

“Dengan menciptakan karya yang sesuai dengan apa yang kami rasakan dan inginkan, Jikustik percaya sebuah karya tidak akan berhenti di telinga pendengar, tetapi akan terus bersemayam di benak pendengar kami,” ujar Icha Aji sebagai vokalis dan pemain bass Jikustik.

Sejak diumumkan pada 5 Februari 2024, "28 Years of Jikustik - Timeless Tunes, Endless Memories" telah mendapat sambutan yang sangat positif dari para penggemar setia Jikustik. Mengingat undangan untuk kehadiran secara langsung sangat terbatas, Jikustik akan menyiarkan acara tersebut secara langsung di akun YouTube mereka, untuk memfasilitasi semua penggemar Jikustik yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kehadiran besar keluarga Jikustik dari berbagai wilayah Indonesia dan negara tetangga di Asia Tenggara, baik secara langsung maupun daring, merupakan suatu kebahagiaan bagi kami," kata Adhitya Bhagaskara, pemain keyboard Jikustik.

Jikustik merupakan band asli Yogyakarta yang berjuang keras untuk menyajikan karyanya bagi para penggemar musik. Selama 28 tahun perjalanan, Jikustik tidak hanya melintasi berbagai generasi, tetapi juga menghadapi berbagai perubahan dalam industri musik.

Perjalanan ini mencakup bagaimana pendengar musik menikmati karya musik, mulai dari era pita kaset hingga era TikTok yang memunculkan generasi baru penggemar musik.

Hingga usia ke-28 tahun, karya-karya Jikustik tidak hanya dinikmati oleh pendengar musik yang hidup dan tumbuh pada awal-awal kehadiran Jikustik dalam industri musik Indonesia. Bahkan, beberapa karya Jikustik masih relevan bagi pendengar dan penggemar musik yang usianya bahkan setengah dari usia Jikustik.