Sukses

Curhat Natalie Portman, Anak-Anak Zaman Sekarang Lebih Kenal Bintang Youtube

Industri film Hollywood terus menjadi bagian perdebatan mengenai dampak media sosial seiring dengan bangkitnya industri media di abad ke-21. Hal ini tampaknya mengesampingkan film-film tradisional yang biasa dirilis ke bioskop.

Liputan6.com, Yogyakarta - Aktris berkebangsaan Amerika Serikat Natalie Portman mengungkapkan bagaimana tren industri film saat ini menurun dibanding konten-konten yang dibuat orang-orang di YouTube.

Ia menyebut bahwa kekuatan film tradisional di era media sosial saat ini mengalami banyak perubahan seperti yang diamatinya di Hollywood selama bertahun-tahun.

“Hal yang mencolok adalah menurunnya film sebagai bentuk hiburan utama. Sekarang terasa lebih khusus. Jika Anda bertanya kepada seseorang seusia anak-anak saya tentang siapa bintang film yang mereka kenal, mereka tidak akan tahu siapa pun dibandingkan dengan bintang YouTube atau selebritis di media sosial,” ujar Natalie Portman belum lama ini, seperti dikutip dari Vanity Fair, Jumat (23/2/2024).

Industri film Hollywood terus menjadi bagian perdebatan mengenai dampak media sosial seiring dengan bangkitnya industri media di abad ke-21. Hal ini tampaknya mengesampingkan film-film tradisional yang biasa dirilis ke bioskop.

Aktris lain, Ana de Armas mengungkapkan hal senada, katanya konsep bintang film telah dirusak. Sedangkan Jennifer Anniston sebelumnya menanggapi komentar fenomena ketenaran massal dengan mengatakan, "Ini adalah situasi yang pelik. Tidak ada lagi bintang film. Tidak ada lagi kemewahan”.

Namun bagi Portman, tidak menganggap perubahan tersebut sebagai hal yang buruk, menurutnya situasi ini layaknya dua sisi koin, ada kebebasan di dalamnya, jika karya seni seseorang tidak menjadi populer atau mendapat sorotan yang banyak, masih ada sesuatu yang dapat diperjuangkan sendiri lewat kanal yang dibuatnya.

"Kalian benar-benar dapat mengeksplorasi apa yang menarik bagi diri kalian. Ini lebih tentang gairah daripada perdagangan. Dan menarik juga untuk diwaspadai agar tidak menjadi sesuatu yang elitis. Saya pikir semua bentuk seni ini, ketika kurang dipopulerkan, kalian harus mulai berpikir, 'Oke, untuk siapa lagi kita membuat ini?'" kata Portman.

Selain itu, ia percaya bahwa media sosial telah membuat industri hiburan lebih inklusif dan dapat diakses oleh semua orang, tidak hanya mereka yang bekerja di Hollywood.

Ia menuturkan, hal ini adalah sesuatu yang luar biasa, ia menganggap kemajuan ini melahirkan demokratisasi kreativitas. Portman mencontohkan, seorang satpam yang dipecat bisa menciptakan sesuatu dengan bakat yang bahkan bisa jadi lebih luar biasa dari yang pernah ditemukan sebelumnya.

"Jika kalian tinggal di kota kecil, mungkin tidak bisa mengakses bioskop yang bagus ketika saya tumbuh dewasa. Tapi sekarang, rasanya jika kalian memiliki koneksi internet, bisa mengakses apa saja. Ini suatu hal liar, lebih banyak orang mungkin melihat film aneh yang kalian buat karena aksesnya yang sangat mudah," ucapnya.

 

Penulis: Taufiq Syarifudin