Sukses

Ramadan, Mengenalkan Hidup Sehat Pada Santri

Mulai dari gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) hingga pemeriksaan gigi.

Liputan6.com, Semarang - Menyambut bulan suci Ramadan, digelar edukasi hidup sehat khususnya gigi dan mulut bagi 300 santri di PPTQ Al Hikmah, Kota Semarang. Pendidikan kesehatan digelar PT Unilever Indonesia Tbk bersama Kementerian Agama Republik Indonesia.

Dalam rilisnya Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, Nurdiana Darus, mengatakan edukasi bagi santri bertujuan membekali dengan pemahaman pola hidup bersih dan sehat.

"Pesantren adalah pusat bertumbuhnya agen perubahan yang berkontribusi pada kemaslahatan umat dan kemajuan bangsa. Program ini memiliki dua pilar utama, yaitu edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan pengembangan diri para santri dan santri putri," kata Nurdiana.

H. Amin Handoyo, Lc, Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah, mengapresiasi inisiatif kolaboratif bersama Unilever Indonesia. 

Menurutnya, informasi dan edukasi tentu akan diterapkan dan disebarkan oleh para santri ke masyarakat yang lebih luas.

"Karena baik fisik maupun qolbu kita perlu untuk dijaga kebersihan dan kesehatannya," tambahnya. 

Interaksi yang intensif di masyarakat pesantren menjadikan penanaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), salah satunya melalui gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) jadi kian penting. Apalagi menurut BPS, Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Semarang baru mencapai 59,4% dari total populasi. 

 

2 dari 2 halaman

Keterlibatan Unilever

Brand Lifebuoy, melakukan penyuluhan dan edukasi tentang implementasi gerakan CTPS di lima momen penting, yaitu, saat sebelum makan, setelah dari toilet, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, dan setelah bepergian.

Sejak tahun 2022 program Pesantren Sehat yang turut didukung oleh Lifebuoy telah menjangkau lebih dari 2.000 pesantren, dan memberikan manfaat bagi lebih dari 900.000 santri/santri putri di Indonesia.

Edukasi terkait perawatan kesehatan gigi dan mulut, serta perawatan gigi gratis juga dilakukan melalui brand Pepsodent. Riset Kesehatan Dasar pada 2018 mencatat hanya 2,21% masyarakat yang memiliki perilaku menyikat gigi dengan benar. 

Program edukasi dan perawatan gigi gratis seperti inipun telah dilaksanakan Pepsodent secara konsisten sejak tahun 2010 bekerja sama dengan PDGI, FKG, dan RSGM di seluruh Indonesia melalui program ‘Sekolah dan Pesantren Sehat’. Hingga saat ini Pepsodent teltelah berhasil mengedukasi hampir 30 juta anak Indonesia.

Agus Ali Zainal Abidin, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tahfidzul Qur’an Al Hikmah Semarang menyampaikan bahwa para santri diingatkan untuk bisa lebih baik menjaga kebersihan dan kesehatan.

"Santri juga mendapat pelatihan soft skill dan hard skill untuk bekal untuk menjadi muslimah yang kuat dan berdaya,” tutupnya. 

Sebelumnya, Unilever Indonesia telah mempertegas keseriusannya dalam mendukung kesejahteraan komunitas muslim melalui komitmen kolaborasi jangka panjang serta penyaluran donasi kemanusiaan melalui kemitraan dengan berbagai lembaga sosial terpercaya, di antaranya NU Care-LAZISNU, Lazismu dan BAZNAS.

Total bantuan senilai 6 miliar telah disalurkan untuk membantu korban di area konflik.

Unilever Indonesia melalui #AksiCantik yang didukung oleh Sunsilk, Citra, dan Glow & Lovely menghadirkan program pemberdayaan perempuan utamanya santri putri, melalui pembekalan soft skill dan hard skill yang dibutuhkan.

Syifa Fatimah Putri Muslimah Indonesia 2017 dan business owner,  Jihan Nadira Education Digital Creator, Tri Susilowarih dari Komunitas Rajut Krida Murti, adalah nama-nama yang membagikan ilmu mereka dalam talk show dan kelas.

Video Terkini