Sukses

Prabowo Subianto Terima Pangkat Jenderal Kehormatan dari Jokowi, Ade Jona: Sangat Pantas

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Utara (Sumut), Ade Jona Prasetyo, mengucapkan selamat atas pemberian pangkat kehormatan berupa jenderal penuh kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Liputan6.com, Medan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Utara (Sumut), Ade Jona Prasetyo, mengucapkan selamat atas pemberian pangkat kehormatan berupa jenderal penuh kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Diketahui, pangkat kehormatan tersebut diberikan langsung Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Markas Besar TNI AD. Pangkat terakhir Prabowo di TNI AD sebelum pensiun yakni, letnan jenderal (bintang tiga).

Selain mengucapkan selamat, Ade Jona juga mengaku turut bangga atas pemberian pangkat bintang empat tersebut. Pemberian ini sangat pantas atas dedikasi yang dilakukan Prabowo Subianto selama ini untuk Indonesia, khusunya di dunia militer.

"Selamat kepada Bapak Prabowo Subianto yang telah menggapai gelar jenderal penuh. Ini merupakan impian beliau, dan alhamdulillah sudah tercapai dengan seluruh baktinya," kata Ade Jona saat dimintai tanggapannya, Kamis (29/2/2024).

Ade Jona yang saat ini menjabat Ketua HIPMI Sumut menuturkan, meskipun pensiun sebagai prajurit, Prabowo Subianto tetap punya andil dalam pertahanan negara.

"Banyak yang menjadi pertimbangan dari pimpinan TNI dan presiden sebelum memberikan pangkat kehormatan. Saya tegaskan, beliau memang layak mendapatkannya," Ade Jona menegaskan.

 

2 dari 4 halaman

Bukan Transaksi Politik

Menurut Ade Jona, pemberian pangkat ini bukan merupakan transaksi politik. Tidak ada alasan lain selain memang layak. Apabila pemberian pangkat kehormatan tersebut bagian dari transaksi politik, tentunya dilakukan sebelum Pemilu.

"Ini gelar sakral di dunia militer. Tidak semua orang bisa dapat. Sangat tidak pas kalau ini dianggap bagian dari transaksi politik," sebutnya.

"Saya dan relawan TKD Prabowo-Gibran Sumut mengucapkan selamat dan turut berbahagia kepada Pak Prabowo. Dengan kenaikan pangkat ini, tugas bapak akan lebih banyak lagi dan kami siap membantu bapak," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Kenaikan Pangkat Istimewa

Pada Rabu, 28 Februari 2024, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, saat Rapim TNI-Polri di Mabes TNI Jakarta Timur. Prabowo pun kini menjadi Jenderal Kehormatan.

Kenaikan pangkat ang diterima Prabowo tersebut sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 13/TNI/Tahun 2024 tentang Penganugerahan Pangkat Secara Istimewa berupa Jenderal TNI Kehormatan. Keppres ini diteken Jokowi pada 21 Februari 2024.

Presiden Jokowi pun angkat bicara usai memberikan kenaikan pangkat Prabowo. Dia menjelaskan alasan dirinya menyetujui menaikkan pangkat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan TNI.

Jokowi mengatakan, Prabowo telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan TNI dan negara.

"Ya ini supaya kita tahu semuanya pada tahun 2022, Bapak Prabowo ini sudah menerima anugerah yang namanya Bintang Yudha Dharma atas jasa-jasanya di bidang pertahanan sehingga memberikan kontribusi yang luar biasa bagi kemajuan TI dan kemajuan negara," ujar Jokowi usai memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Prabowo saat Rapim TNI-Polri di Mabes TNI Jakarta Timur.

Jokowi menekankan pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan telah melalui verifikasi dari Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Dia juga menegaskan, usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

4 dari 4 halaman

Bantah Hal Miring

Jokowi juga membantah anggapan bahwa pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan bagian dari transaksi politik.

Dia mengatakan, dirinya sengaja memberikan kenaikan pangkat kepada Prabowo usai Pemilu 2024. Hal ini agar tak ada anggapan ada transaksi politik dibalik pemberian kenaikan pangkat.

"Ya kalau transaksi politik kita berikan aja sebelum Pemilu. Ini kan setelah Pemilu supaya tidak ada anggapan-anggapan seperti itu," kata Jokowi.