Sukses

Hari Tanpa Diskriminasi Diperingati Setiap 1 Maret, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Tanpa Diskriminasi merupakan peringatan yang diperingati setiap 1 Maret. Berikut ini adalah sejarah hingga tujuan adanya peringatan tersebut.

Liputan6.com, Bandung - Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia atau Zero Discrimination Day merupakan peringatan yang digelar setiap tanggal 1 Maret setiap tahunnya. Peringatan ini dibuat dengan tujuan untuk mengajak semua orang mengakhiri segala bentuk diskriminasi.

Sehingga masyarakat bisa membuat kehidupan antar sesama yang jauh lebih harmonis dan adil. Melansir dari Livemint pada peringatan tahun ini Hari Tanpa Diskriminasi merupakan peringatan yang ke-10 tahun.

UNAIDS juga menuturkan bahwa dalam peringatan tahun ini memiliki tema bertajuk “Melindungi kesehatan setiap orang, melindungi hak-hak setiap orang”. UNAIDS menuturkan bahwa hak setiap orang sangat penting untuk dilindungi.

Sehingga menjunjung tinggi hak setiap orang merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Pasalnya setiap orang memiliki peran untuk bisa mengakhiri diskriminasi di antara masyarakat.

Diskriminasi sendiri merupakan sebuah tindakan perlakuan yang bias, tidak adil, hingga merugikan terhadap seseorang atau sekelompok orang. Melansir dari KBBI, diskriminasi merupakan perbedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan beberapa hal.

Misalnya warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan lain sebagainya yang membuat seseorang mendapatkan perlakukan berbeda. Sehingga dengan kehadiran Hari Tanpa Diskriminasi bisa bermanfaat untuk memulai gerakan solidaritas di seluruh negara.

Peringatan ini menjadi pengingat yang membuka pandangan masyarakat tentang pentingnya kesetaraan hingga perdamaian. Pasalnya setiap individu, komunitas, bahkan masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan hidup damai tanpa adanya diskriminasi.

2 dari 4 halaman

Sejarah Hari Tanpa Diskriminasi

Melansir dalam beberapa sumber Hari Tanpa Diskriminasi dicetuskan oleh Direktur UNAIDS Michel Sidibe pada tahun 2013. Diketahui Michel Sidibe terinspirasi dengan Hari AIDS Sedunia.

Sementara itu PBB menyetujui rancangan kampanye tersebut dengan tujuan memberikan kehidupan manusia dan kebebasannya dalam mendapatkan kehormatan. Kemudian di tahun berikutnya PBB mulai memperingati Hari Tanpa Diskriminasi pertama tanggal 1 Maret 2014.

Sejak peringatan pertama tersebut tahun berikutnya dunia pun mulai mengikuti peringatan tersebut. Misalnya saja di tahun 2015 masyarakat Amerika yang keturunan Armenia mulai menggelar aksi di California untuk mengenang korban genosida Armenia.

Melansir dari Hindustan Times, inti tujuan dari peringatan ini untuk menginisiasi gerakan solidaritas di tingkat internasional untuk menghapuskan segala bentuk diskriminasi berdasarkan ras, gender, seksualitas, usia, agama, disabilitas, hingga faktor-faktor lainnya.

3 dari 4 halaman

Bagaimana Cara Merayakan Hari Tanpa Diskriminasi?

Melansir dari beberapa sumber berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk merayakan Hari Tanpa Diskriminasi:

1. Turut berpartisipasi

Cara yang pertama untuk bisa merayakan Hari Tanpa Diskriminasi adalah dengan berpartisipasi membagikan informasinya. Misalnya dengan membuat unggahan ucapan tentang peringatan tersebut atau memberikan edukasi kepada sesama.

Pasalnya dengan menyebarkan informasi terkait peringatan tersebut bisa meningkatkan kesadaran hingga pemahaman dari masyarakat tentang peringatannya. Selain itu kita juga bisa membagikan pengetahuan terkait pentingnya melawan tindakan diskriminasi.

2. Memberikan edukasi

Jika kesadaran sudah didapatkan maka cara berikutnya untuk merayakan peringatan ini adalah dengan memberikan pemahaman atau edukasi. Pasalnya kita bisa menjelaskan mengapa pentingnya peringatan Hari Tanpa Diskriminasi.

Edukasi sendiri menjadi kunci utama untuk membantu seseorang sadar, memahami, dan mencapai perubahan persepsi tentang pentingnya peringatan tersebut.

4 dari 4 halaman

Cara Merayakan Hari Tanpa Diskriminasi

4. Bertindak nyata

Selain merayakannya tentunya kita juga harus bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan bertindak nyata. Terutama jika terdapat orang di sekitar yang mengalami tindakan diskriminasi.

Kita bisa memeranginya dengan membela dan tidak tutup mata ketika ada orang yang mengalami tindakan diskriminasi. Selain itu, kita juga bisa mendukung peringatannya dengan melakukan kampanye tentang memerangi diskriminasi.

5. Menggelar lokakarya

Pada lingkungan sekolah misalnya kita bisa menggelar lokakarya atau workshop yang mengajarkan anak-anak muda sedini mungkin memahami pentingnya melawan tindakan diskriminasi.

Sehingga sejak dini anak-anak bisa memahami dan jauh lebih menyadari bahwa tindakan diskriminasi adalah salah satu tindakan yang negatif. Mereka juga akan lebih membuka mata terhadap lingkungannya terutama di dalam kelas.

Video Terkini