Liputan6.com, Jakarta - Lansia itu bernama Ni Nyoman Sukarniasih (67) warga Desa Sausu Trans, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong. Bersama anggota keluarganya, dia tinggal di rumah papan yang nyaris roboh dan kumuh. Sang suami telah lama meninggal dunia.
Dari lima anaknya, tiga di antaranya masih tinggal bersamanya. Salah satunya Ni Wayan Sriani (32) yang merupakan disabilitas intelektual. Anaknya yang lain bekerja sebagai petani dan buruh bangunan. Sehari-hari, keluarga ini tidur di tempat yang jauh dari kelayakan, memasak dengan peralatan sederhana, dan mandi di sungai karena MCK telah roboh.
Baca Juga
"Saya mendengar kabar ini dari scanning berita kemudian saya minta tim melakukan asesmen dan dibantu. Kita prioritaskan karena ibu ini disabilitas," ujar Menteri Sosial, Selasa (5/3/2024).
Advertisement
Berbagai bantuan dan intervensi dilakukan Kementerian Sosial, mulai dari penyediaan kebutuhan sehari-hari hingga pendampingan pemeriksaan kesehatan ke rumah sakit. Kemensos juga membantu pembangunan rumah baru untuk keluarga Ni Nyoman Sukarniasih.
Rumah baru itu didirikan tepat di depan hunian lama dan dibangun secara gotong royong sejak 21 Februari lalu. Sebanyak 70 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), 16 orang dari unsur pemerintah desa dan sejumlah anggota Parasida Hindu Dharma Indonesia (PDHI) terlibat dalam pembangunan rumah tersebut. Ditargetkan pembangunan rumah selesai sebelum Ramadan.Â
Sebelumnya, Kemensos bergotong royong bersama masyarakat di Desa Sausu Trans membersihkan rumah lama Ni Nyoman, menambal atap yang bocor dan membangun tenda serbaguna untuk tempat tinggal sementara selama pembangunan rumah.Â
Kemensos juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa tambahan nutrisi, perlengkapan sekolah, alat kebersihan diri, sandang, peralatan rumah tangga, selimut, dan kasur.Â
Sementara itu, untuk menunjang perekonomian keluarga, diberikan bantuan kewirausahaan berupa kandang dan 4 ekor kambing, bibit durian, dan alpukat. Ni Nyoman juga mendapat pemeriksaan kesehatan berkala dan diusulkan masuk kembali dalam DTKS.
"Sangat bersyukur. Pihak sekolah juga mengatakan biaya sekolah di-cover sampai lulus," I Made Darma (17), cucu Ni Nyoman mengungkapkan.
Menteri Sosial Tri Risma Harini menegaskan kasus seperti Ni Nyoman bukanlah hal yang dapat diabaikan. Oleh karena itu, Menteri Sosial mengimbau pendamping untuk aktif menjangkau penerima manfaat yang belum tersentuh bantuan.
"Kami punya situs di Kemensos untuk buat laporan. Lewat command center atau lewat medsos. Teman-teman media juga bisa berperan," pungkas Mensos Risma.