Liputan6.com, Bandung - Seorang Ibu dan kedua anaknya yang masih balita dilaporkan tewas usai diduga keracunan telur ikan buntal. Melansir dari Merdeka pada pagi hari sebelum pergi ke sungai, ibu dan kedua anaknya mengonsumsi telur ikan buntal yang digoreng sejak semalam.
Diketahui setelah mengonsumsi telur tersebut ketiganya merasakan beberapa keluhan mulai dari lemas dan kerongkongan yang terasa sakit. Tetangga yang melihat kondisi ibu dan kedua anaknya tersebut langsung membawanya ke RSUD Saparua.
Setelah mendapatkan pertolongan dari rumah sakit, nyawa ibu dan kedua anaknya tersebut tidak dapat terselamatkan. Kasus keracunan akibat ikan buntal juga sempat terjadi di tahun 2009 lalu.
Advertisement
Seorang warga di Desa Air Batuan, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu bernama Suri dilaporkan tewas setelah mengonsumsi ikan buntal. Sedangkan, tujuh rekannya mengalami perawatan intensif di rumah sakit umum daerah setempat.
Sebagai informasi, ikan buntal merupakan salah satu hewan yang tidak disarankan untuk dimakan oleh manusia. Pasalnya, hewan ini memiliki racun berbisa yang bisa membahayakan nyawa manusia.
Meskipun makanan ini dinilai berbahaya, ikan buntal kerap disajikan di beberapa negara Asia salah satunya Jepang. Namun, di Indonesia ikan buntal jarang sekali disajikan sebagai makanan yang dikonsumsi oleh manusia.
Di negara Jepang sendiri, ikan buntal disajikan sebagai hidangan sup, sushi, atau sashimi. Meskipun bisa disajikan, ada penanganan atau cara mengolah khusus agar ikan buntal tidak menimbulkan keracunan.
Lantas Apa Itu Ikan Buntal?
Mengutip dari situs PPID Pemkab Gunungkidul, ikan buntal termasuk dalam hewan dalam famili Tetraodontidae. Ikan ini bisa hidup dalam perairan asin dan perairan air tawar misalnya di Samudera Pasifik, Laut Merah, Sungai Mekong, hingga Sungai Amazon.
Ikan buntal juga bisa ditemukan di perairan Indonesia dan memiliki ciri-ciri tubuh yang panjang meruncing, kepala bundar, bibir menonjol, dan memiliki perut besar. Ikan ini tidak mempunyai sisik tetapi masih memiliki duri.
Selain itu, ikan buntal dikenal dengan kemampuannya mengubah arah ketika berenang dan bisa berenang secara mundur. Ikan buntal dikenal dengan beberapa nama mulai dari blowfish, puffer fish, baloonfish, globefish, atau toadfish.
Advertisement
Mengapa Ikan Buntal Beracun?
Melansir dari situs resmi National Geographic, ikan buntal menjadi salah satu hewan yang memiliki gerakan lambat. Karena hal tersebut, ikan ini sering diincar oleh predator ikan lainnya.
Meskipun bergerak lambat, cara ikan buntal menghindar dari predator dikenal sangat unik yaitu langsung menggembungkan badannya. Namun, perlu diketahui ikan buntal juga mengandung racun dalam tubuhnya.
Karena racun tersebut ketika predator lain memakan tubuhnya mereka tidak bisa hidup terlalu lama. Pasalnya, kandungan racun dalam tubuh ikan buntal bisa membuat mereka melemah dan bahkan mati.
Diketahui, racun tersebut dikenal dengan nama tetrodotoksin yang tidak hanya berbahaya bagi tubuh ikan tetapi juga tubuh manusia. Bahkan, racun tersebut dinilai lebih mematikan daripada racun sianida.
Bahaya Mengonsumsi Ikan Buntal
Seperti dijelaskan sebelumnya kandungan racun yang dimiliki ikan buntal sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Bahkan, satu ekor ikan buntal memiliki racun yang bisa membunuh 30 orang dewasa.
Racun tersebut bekerja pada tubuh manusia dengan menyerang saraf dan menyebabkan saraf tidak bergerak atau mengalami kerusakan. Selain itu, racun ini juga memengaruhi bagian otot yang mengendalikan pernapasan sehingga seseorang yang mengonsumsinya sulit bernapas.
Ketika seseorang yang mengalami keracunan tidak segera diatasi bisa mengancam nyawa hingga menyebabkan kematian. Bahkan, sampai saat ini, belum ada obat penawar dalam menangani keracunan ikan buntal.
Sehingga, seseorang yang mengalami permasalahan seperti gangguan pernapasan ketika mengonsumsi ikan buntal atau jenis ikan lainnya, harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Advertisement