Sukses

Daftar Pemenang 1st Grey Annual Award 2024, Kompetisi Bagi Seniman Muda

Kompetisi ini berfokus pada ekspresi artistik dengan penekanan pada karya monokromatik yang mengacu pada penggunaan variasi tingkat kecerahan atau kegelapan dalam skala abu-abu atau hitam-putih.

Liputan6.com, Jakarta - Grey Annual Award 2024, sebuah kompetisi seni rupa yang diinisiasi oleh Grey Art Gallery telah rampung. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, panitia dengan bangga mengumumkan para pemenang.

Dalam keterangan tertulis, kompetisi ini berfokus pada ekspresi artistik dengan penekanan pada karya monokromatik yang mengacu pada penggunaan variasi tingkat kecerahan atau kegelapan dalam skala abu-abu atau hitam-putih.

Meski dibatasi dalam kerangka monokromatik, namun panitia berharap para seniman yang terlibat mampu untuk membongkar batasan media karya, metode, teknik, bahkan penyajian karya itu sendiri. Hal ini menciptakan peluang eksperimentasi dengan berbagai media dan teknik.

Grey Art Award menawarkan hadiah dan penghargaan bagi seniman dengan karya terbaik. Pada prosesnya, panitia menerapkan sistem open call yang memberikan peluang kepada semua seniman untuk berpartisipasi tanpa diskriminasi latar belakang atau reputasi.

“Inisiatif ini bertujuan memberikan kesempatan kepada seniman pendatang baru yang mungkin belum mendapatkan pengakuan luas atau akses ke platform besar untuk memamerkan karya-karya mereka. Harapannya, kompetisi ini akan mendorong inovasi dan kreativitas dalam proses penciptaan karya seni, membawa pendekatan segar dan ide-ide baru yang menarik,” tulis keterangan Grey Art Management.

Lebih dari sekadar sebuah ajang perlombaan, kompetisi ini dirancang untuk memberikan eksposur yang lebih luas kepada seniman-seniman baru, memastikan bahwa karya mereka dapat dinikmati oleh penonton yang lebih besar, termasuk para pelaku medan sosial seni rupa profesional seperti kolektor, kritikus, art dealer, dan galeri.

Dari 805 seniman dan 1.290 karya yang diterima, tim seleksi yang terdiri dari Rifky ‘Goro’ Effendy (kurator), Toni Antonius (seniman), dan Angga Aditya Atmadilaga (dosen dan manajer seni) telah memilih 115 karya terpilih dari 111 seniman untuk masuk pada tahap pameran dan penjurian.

Karya-karya ini menampilkan berbagai karakter dalam gagasan dan garapan dengan tema-tema yang beragam, serta berbagai bentuk visual dan media yang berbeda, menunjukkan aktivitas lintas media yang berkembang pesat dalam seni rupa saat ini.

2 dari 2 halaman

Daftar Pemenangnya

Grey Award: Rp100.000.000, diberikan kepada Andy Dwi Tjahyo. Karya ini memiliki keistimewaan dalam konsepnya yang menggali konsep mimpi sadar atau “Lucid Dream”; yang digagas oleh psikiater Frederik (Willem) van Eeden.

Black Award: Rp50.000.000, diberikan kepada Maryo Pratama yang menghadirkan karya dengan mengangkat konsep FOMO (Fear of Missing Out) dalam kualitas monokromatik hitam-putih.

White Award: Rp25.000.000, diberikan kepada Dabi Armasa. Karyanya menggambarkan interaksi kompleks antara dunia nyata dan dunia digital yang menghadirkan representasi dioramik.

People Choice Award dimenangkan oleh Michelle Jovita yang dipilih dengan jumlah suara sebanyak 24% (79) dari total suara 1.844.

Gallerist & Collector Choice: Bandu Darmawan, mendapatkan suara sebanyak 33% (3) dari total keseluruhan suara (10). Karya Bandu mengangkat isu yang relevan dengan zaman digital saat ini, di mana informasi dapat dengan mudah dibuat dan disebarluaskan oleh pengguna sosial media secara anonim.