Sukses

7 Jajanan Tradisional Khas Solo Cocok untuk Takjil Buka Puasa

Berikut jajanan tradisional Solo cocok untuk takjil buka puasa saat Ramadan.

Liputan6.com, Solo - Solo tak hanya terkenal dengan batik dan ragam budayanya, tetapi juga ragam kulinernya yang menggoda. Pada bulan Ramadan, tradisi berburu takjil menjadi momen istimewa bagi masyarakat Solo.

Berbagai jajanan tradisional khas disajikan untuk memanjakan lidah menjelang berbuka puasa. Berikut jajanan tradisional Solo cocok untuk takjil buka puasa saat Ramadan.

1. Serabi Solo

Serabi merupakan cemilan khas Solo yang cocok untuk menu takjil berbuka puasa. Serabi memiliki bentuk lebar berpori halus yang memiliki pinggiran kering atau renda yang rasanya renyah dan legit.

Serabi Solo tidak disajikan dengan kuah melainkan diberi topping tertentu yang memperkaya cita rasa. Topping serabi Solo biasanya santan kental, taburan keju, nangka, atau cokelat meses.

2. Carang Gesing

Carang gesing adalah salah satu jajanan tradisional khas Solo yang masuk dalam jajaran kue basah. Carang gesing terbuat dari pisang, gula, santan, dan telur yang dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.

Dengan bahan utama pisang, makanan tradisional ini bisa jadi sumber karbohidrat bagi tubuh. Selain itu, rasanya yang manis dan lembut menjadikan carang gesing salah satu kudapan pilihan takjil buka puasa.

3. Kue Mendut

Kue mendut juga dikenal dengan sebutan kue bugis. Kue ini merupakan jajanan tradisional khas Solo yang terbuat dari tepung ketan yang diisi dengan adonan kelapa parut dan gula merah.

Kue mendut merupakan kue kukus yang dibungkus dengan daun pisang. Dengan tekstur lembut dan isian kelapa yang renyah legit, kue mendut cocok dijadikan sebagai takjil buka puasa dan dibagikan saat Ramadan.

4. Ledre

Ledre merupakan jajanan tradisional khas Solo yang berbahan dasar pisang, ketan, dan kelapa. Zaman dulu, ledere dibuat dari ketan mentah yang dipanggang di atas wajan lalu ditambah santan.

Namun sekarang, ledre terbuat dari ketan yang sudah matang untuk mempercepat waktu pembuatan. Setelah ledre matang, pisang kemudian ditambahkan sebagai topping.

Selain pisang, topping ledre juga dapat berupa cokelat, nangka, atau keju. Dengan rasa yang gurih manis dari perpaduan ketan dan pisang, ledre cocok dijadikan sebagai salah satu takjil buka puasa.

5. Semar Mendem

Jajan tradisonal khas Solo cocok untuk takjil buka puasa Ramadan selanjutnya adalah semar mendem. Jajanan ini hampir serupa dengan lemper.

Namun, semar mendem dibungkus dengan kulit dadar dan disajikan dengan saus vla santan yang manis dan gurih. Rasa legit dan gurihnya ketan yang berpadu dengan manisnya isian ayam, balutan dadar, dan saus yang creamy menjadikan semar mendem salah satu kudapan yang cocok dijadikan sebagai takjil buka puasa.

 

2 dari 2 halaman

Lenjongan

6. Lenjongan

Lenjongan merupakan nama bagi segerombolan jajanan pasar yang mayoritas terbuat dari singkong. Lenjongan terdiri dari gendar, klepon, sawut, jongkong, gatot, getuk, tiwul, cenil, klepon, ketan hitam, ketan putih, atau jagung (grontol), lalu ditaburi parutan kelapa dan gula pasir maupun gula merah cair.

Dengan tekstur isian yang hampir semuanya kenyal dan rasanya yang manis, lenjongan cocok dijadikan sebagai pilihan takjil buka puasa. Selain itu, isiannya yang bervariasi juga menjadikan lenjongan pilihan takjil yang cocok disantap saat Ramadan.

7. Kue Moho

Jajan tradisonal khas Solo cocok untuk takjil buka puasa Ramadan selanjutnya adalah kue moho. Kue moho adalah salah satu jajanan tradisional yang populer di daerah Solo dan sekitarnya.

Kue moho adalah sebutan yang biasa dipakai oleh masyarakat Jawa. Sedangkan, masyarakat Tionghoa biasa menyebut kue moho sebagai kue hwat kwee.

Kue moho merupakan jenis kue basah yang mirip bolu kukus dengan rasa empuk namun teksturnya lebih padat. Kue moho biasanya memiliki warna dasar putih dan bagian atasnya berwarna merah atau merah muda.

Dengan rasa yang manis dan lembut, kue moho cocok dijadikan sebagai takjil buka puasa.