Â
Liputan6.com, Lampung-- Kepala Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Ismanto, Selasa (12/3/2024), mengatakan pihaknya sudah bekerja semaksimal mungkin mengatasi konflik harimau sumatra dan manusia di dua kecamatan di Lampung Barat.Â
Baca Juga
Ismanto mengatakan, Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III BKSDA Lampung pun telah menambah kandang jebakan di beberapa titik diduga harimau sering melintas.Â
Advertisement
Pihaknya juga telah menghubungi Taman Safari Indonesia untuk mengatasi konflik harimau-manusia dengan cara mengerahkan penembak jitu. Hal itu berguna untuk melumpuhkan hewan buas menggunakan peluru bius.Â
Pernyataan Ismanto tersebut untuk menjawab peristiwa pembongkaran dan pembakaran Kantor TNBBS Lampung Barat yang dilakukan oleh ratusan warga, pada Senin (11/3/2024).Â
"Awal kita pasang dua kandang jebak. Sekarang kita tambah jadi empat (kandang), tapi belum berhasil (menangkap)," kata Ismanto.Â
Sebelumnya, warga Suoh mengatakan ada beberapa tuntutan untuk Balai TNBBS. Pertama, menuntut agar harimau tersebut segera ditangkap hidup atau mati.
Jika dalam lima hari Balai TNBBS tidak berhasil maka warga yang bertindak lagi. Selain itu, warga juga meminta agar dilakukan relokasi kawanan gajah yang sering masuk ke pemukiman dan mengancam warga.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan bahwa situasi usai peristiwa pembakaran tersebut telah kondusif.
"Warga sudah tidak berkumpul lagi di lokasi kejadian dan sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Saat ini petugas dari Polres Lampung Barat masih dilokasi untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar tidak ada peristiwa serupa," katanya.