Sukses

Hari Ketiga Ramadan, Duafa dan Marbut Terima Santunan dari Pemerintah Jabar

Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin memberikan santunan kepada duafa dan marbut.

Liputan6.com, Bandung - Santunan kepada duafa dan marbut (penjaga masjid) diberikan oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin pada hari ketiga (H+3) Ramadan 1445 Hijriah tahun 2024.

Santunan itu diberikan usai Bey Machmudin melaksanakan salat tarawih berjamaah bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Rabu (13/3/2024).

"Mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada malam yang penuh berkah ini kita dapat berkumpul bersama dalam rangka melaksanakan ibadah salat tarawih berjamaah," ujar Bey ditulis Bandung, Kamis, 14 Maret 2024.

Bey mengatakan Tarawih Keliling bersama Forkopimda tersebut menjadi upaya Pemerintah Provinsi Jabar untuk memuliakan bulan suci Ramadan sekaligus memperkuat silaturahmi dengan masyarakat.

Bey juga mengajak jemaah untuk menjadikan bulan suci Ramadan sebagai momentum membentuk kembali karakter yang penuh integritas, kejujuran, dan tanggung jawab.

"Kita jadikan bulan Ramadan sebagai momentum untuk membentuk kembali karakter kita yang penuh integritas, penuh kejujuran, serta penuh tanggung jawab," kata Bey.

Sebelumnya, Bey menjelaskan telaha melaksanakan salat Tarawih di Masjid Lautze 2, Jalan Tamblong, Kota Bandung, Selasa (12/3/2024).

"Tarawih ini buat saya, tarawih kedua yang berbeda. Masjid pertama kemarin di Lautze, sekarang di sini. Ya, intinya, tarawih keliling itukan juga kita beradaptasi dengan kebiasaan di masjid-masjid," ucap bey.

 

2 dari 2 halaman

Masjid Toleransi

Saat melaksanakan salat Tarawih di Masjid Lautze 2, Jalan Tamblong, Kota Bandung, Selasa (12/3/2024).

Tidak seperti pada umumnya, Bey datang ke Masjid Lautze 2 tanpa pengawalan protokoler ataupun iring-iringian kendaraan.

Bey datang hanya bersama sopirnya dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar Benny Bachtiar.

Kehadiran orang nomor satu di Jabar itu pun tidak disadari para jemaah lainnya. Bahkan, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Lautze 2 Bandung baru menyadari kehadiran Bey sebelum melaksanakan salat Tarawih.

"Alhamdulillah, saya baru dapat kabar masjid kita kedatangan Penjabat Gubernur (sembari melempar senyum ke Bey Machmudin)," ucap salah seorang imam masjid di Masjid Lautze 2 Bandung sebelum melaksanakan salat Tarawih dalam siaran medianya.

Bey pun sempat diberi waktu untuk memberikan sambutannya sebelum para jemaah melaksanakan salat Tarawih.

Ditemui seusai salat Tarawih, Bey mengatakan, ia sebagai orang yang besar di Kota Bandung, keinginannya untuk singgah dan beribadah di Masjid Lautze 2 sudah ada sejak lama.

"Saya orang Bandung, terus sering lewat sini, tapi belum pernah masuk, ikut salat juga belum pernah. Jadi hari ini hari pertama Ramadan, saya ikut Tarawih di sini," ujar Bey.

Lebih lanjut, Bey mengaku kagum dengan masjid yang dikenal dengan keberagamannya tersebut.

Menurutnya, kondisi masjid sangat nyaman sehingga ibadah pun terasa lebih khusyuk.

Selain itu, Bey juga mengapresiasi tradisi yang dijaga oleh para pengurus DKM Masjid Lautze 2 Bandung, khususnya di bulan Ramadan.

"Saya kagum, masjid ini bagus bersih, khidmat di dalamnya. Saya juga baca-baca (sejarah masjid), ketua DKM betul-betul menerapkan Islam yang rahmatan lil alamin. Kemudian seperti tahun-tahun lalu yang menyiapkan takjil itu lintas agama," ungkap Bey.

Sementara itu, Pengurus DKM Masjid Lautze 2 Bandung Koko Rachmat Nugraha mengaku terkejut dengan kedatangan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin.

Pasalnya, Bey membaur bersama jemaah lainnya tanpa didampingi pengawal atau protokoler.

"Kami kaget, seperti kita ketahui bersama tadi waktu kami mau melaksanakan salat Tarawih tiba-tiba katanya ada pejabat," ujar Rachmat.

Rachmat pun salut dengan sikap Bey Machmudin. Menurutnya, Bey memiliki sikap rendah hati.

Hal itu terbukti dari kedatangannya yang tanpa diiringi protokoler dan pengamanan apapun ke Masjid Lautze 2.

"Inilah ketawaduan seorang pemimpin, jadi tidak perlu ada protokoler beliau datang seadanya dan kami pun menerima beliau apa adanya tanpa rekayasa atau gladi, kami spontan. Kami berharap semoga beliau tetap menjabat karena tawadu, insyaallah, amin," ujar Rachmat.