Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mendorong kebangkitan ekonomi digital, salah satunya dalam sektor pariwisata. Hal tersebut dapat terlaksana, jika masyarakat dapat memanfaatkan ruang digital dengan bijak.
Dengan pendekatan digital, masyarakat kini dengan mudah mempromosikan objek wisata yang menarik. Sebab, hadirnya teknologi diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan.
Founder of Pramana Experience, I Nyoman Sudirga Yusa mengatakan, digitalisasi akan mempermudah wisatawan dalam melakukan pemesanan, pembayaran, navigasi, transportasi, komunikasi, dan pengelolaan anggaran keuangan dalam berwisata.
Advertisement
Baca Juga
"Aplikasi digital memungkinkan wisatawan untuk merencanakan perjalanan mereka dengan lebih efisien," ungkap I Nyoman Sudirga Yusa, saat diskusi dalam Program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD), Selasa (13/2/2024).
Ia juga berpandangan jika aplikasi digital dapat memudahkan para pelancong, dalam mengatur perjalanan mereka. Sehingga menjadikan perjalanan lebih efisien, menyenangkan dan berkesan.
"Adapula aplikasi digital jasa akomodasi perhotelan. Layanan ini mencakup proses pemesanan kamar hotel baik melalui telepon, situs website atau aplikasi mobile," ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Akademisi Universitas Maarif Hasyim Latif, M Adhi Prasnowo. Ia menerangkan jika saat ini, banyak konten yang sangat mudah untuk diviralkan masyarakat.
"Sebagai konten kreator harus berangkat dari dasar pemikiran bahwa tujuannya adalah untuk berbagi dan berkontribusi," M Adhi Prasnowo menimpali.
Ia juga berpendapat digitalisasi dapat memungkinkan seseorang mendokumentasikan kekayaan budaya. Bahkan dirinya juga mengajak masyarakat untuk mengisinya sebagai ruang sebagai tempat berinteraksi.
Â
Dongkrak Wisatawan
Dalam kesempatan yang sama, Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Bali, Ni Luh Putu Ning Septyarini Putri Astawa menyatakan, konten mengenai pariwisata dibutuhkan untuk mendongkrak jumlah wisatawan.
Namun, masyarakat harus memahami etika dalam mempromosikan sektor pariwisata, agar tersampaikan dengan baik. Salah satunya memahami target audiens, seperti karakteristik, minat, kebiasaan dan bahasa.
"Pastikan informasi yang disampaikan akurat, terpercaya, dan tampilkan testimoni atau ulasan positif dari wisatawan yang pernah berkunjung," terangnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk membangun interaksi dan komunikasi dengan memperhatikan etika. Hal tersebut bertujuan agar konten promosi pariwisata relevan dengan kebutuhan pengujung.
"Berkomunikasi dengan menciptakan standar baru tentang etika dan bangun hubungan dengan terus berkolaborasi dengan orang lain," Ni Luh Putu mengakhiri.
Advertisement