Liputan6.com, Purwakarta Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, ternyata banyak jajanan kaki lima yang legendaris. Bahkan, keberadaannya hampir ada di seluruh kecamatan di wilayah ini. Semisal di Kecamatan Plered, itu ada Es Dolay.
Bagi yang tak sengaja melintas di jalur Kabupaten Purwakarta-Cianjur via Cirata, mungkin tak ada salahnya mampir ke salah satu lokasi wisata kuliner ini. Dijamin, ini sangat direkomendasikan bagi pecinta manis dan dingin.
Di momentum Ramadan ini, Es Dolay menjadi salah satu menu favorit untuk Takjil. Tak heran, setiap sore tiba kedai jajanan kaki lima legendaris yang berlokasi persis di depan kantor Kecamatan Plered itu kerap disesaki pengunjung.
Advertisement
Baca Juga
Asep Mulya (40) pemilik kedai Es Dolay yang merupakan generasi kedua itu menyebutkan, bulan Ramadan sangat membawa berkah bagi dirinya. Karena, dagangannya kerap diserbu pengunjung di kala sore tiba.
"Kalau bulan puasa kaya gini, apalagi hari libur itu bisa 800 sampai 900 porsi dalam satu hari. Padahal kalau hari biasa, bukan bulan puasa itu cuman 500 porsi sehari," ucap Asep kapada wartawan, Senin (18/3/2024).
Sejarah Penamaan Es Dolay
Asep menjelaskan, Es Dolay sudah ada sejak 1982 yang artinya usianya sudah lebih dari 40 tahun. Penjual Es Dolay pertama, itu adalah orang tuanya yakni Haji Ude. Adapun penamaan Es Dolay untuk dagangannya itu, itu awalnya merupakan panggilan akrab untuk orang tuanya.
"Dulu, kata orang tua saya, ada penyiar radio yang sering menyebut kata 'Dolay'. Karena sering disebutkan oleh penyiar radio, orang tua saya (Haji Ude) pun akhirnya menjadikan Dolay sebagai brand es campur yang menjadi usahanya ini. Ternyata benar, nama itu membawa hoki yang hingga kini masih bertahan," kata dia.
Dirinya bersyukur karena Es Dolay tak lekang dimakan waktu. Sampai saat ini, Es Dolay masih banyak diminati penggemarnya. Es Dolay sendiri, merupakan jajanan es campur pada umumnya. Komposisinya itu ada roti tawar, sagu mutiara, cendol, jelly, kacang hijau, dan yang lainnya.
Kemudian, bahan-bahan tersebut dicampur susu kental serta sirup gula. Soal rasa, dijamin bikin ketagihan. Manis, dingin dan segar. Untuk harga Es Dolay sendiri saat ini itu dibandrol Rp 12.000 untuk satu porsinya. Sebelumnya, memang masih seharga Rp 10.000 per porsinya.
"Sekarang karena gula pasir mahal, jadi harga Es Dolay menyesuaikan. Sekarang jadi Rp 12.000," kata dia.
Sementara itu, bagi para pecinta kuliner, di Kecamatan Plered juga terdapat areal khusus makan lho. Persis di depan kios Es Dolay, itu terdapat Kampung Maranggi yang hampir seluruh pedagangnya menjajakan sate maranggi.
Untuk menuju ke lokasi tersebut, tak sesulit yang dibayangkan. Bagi yang datang melalui jalur Tol Cipularang, pengunjung cukup keluar dari Gerbang Tol Jatiluhur.
Setelah beberapa meter keluar gerbang tol, ada perempatan lamu merah. Setelah di lampu merah, ambil arah kanan jalan menuju jalur Purwakarta menuju Cianting.
Kurang lebih 10 kilometer jarak yang ditempuh setelah lampu merah Ciganea menuju perempatan Cianting, Kecamatan Sukatani. Dari pertigaan Cianting ini, kemudian ambil arah ke kanan jalan menuju jalur Plered-Cirata.
Dari titik itu, kurang lebih 800 meter terdapat kantor Kecamatan Plered di sisi sebelah kanan jalan. Persis di seberang kantor pemerintahan itulah lokasi Kampung Maranggi dan Es Dolay berada.
Advertisement