Liputan6.com, Binjai Masih bingung mau ngabuburit ke mana menjelang berbuka puasa? Pada Ramadan 1445/2024, Kedai Takjil Terapung ada di Sawah Lukis, Gang San Asmat, Desa Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut).
Sawah Lukis merupakan salah satu lokasi wisata populer di Kota Binjai, Sumut. Di Kedai Takjil Terapung sendiri, menyediakan berbagai kue-kue dan kudapan yang bisa disantap saat waktu berbuka puasa tiba.
Kue-kue tradisional seperti timpan aceh, lemper, kue nona, dan masih banyak lagi. Juga ada sate padang dan bakso. Untuk harga, enggak bikin kantong bolong. Apalagi, selain berburu takjil, pengunjung juga bisa menikmati suasana persawahan dengan hembusan angin sepoi-sepoi.
Advertisement
Baca Juga
Lokasi Kedai Takjil Terapung tepat di dekat Sawah Lukis dan Taman Selfie Reborn. Tentunya, setelah selesai berburu takjil, bisa melipir ke 2 lokasi wisata yang terletak di areal persawahan tersebut.
Founder Sawah Lukis, Ahmadi mengatakan, Kedai Takjil Terapung kali ini hampir sama dengan yang dihadirkan pada Ramadan 1444/2023, yang saat itu bernama Pasar Terapung. Ini merupakan atraksi wisata kuliner.
Konsepnya, pedagang berjualan takjil di atas perahu. Penjualnya adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berasal dari sekitar Sawah Lukis. Ada yang berjualan langsung, dan ada juga yang hanya menitipkan produknya.
"Jajanan yang dijual di Kedai Takjil Terapung ini dari masyarakat dan para pelaku UMKM. Kita sediakan wadah untuk mereka," kata Ahmadi saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu, 17 Maret 2024.
Â
Buka Sore hingga Jelang Buka Puasa
Bagi yang penasaran dan ingin ngabuburit menjelang berbuka, Kedai Takjil Terapung hanya berjarak sekitar 8 Kilometer (Km) dari pusat Kota Binjai, dengan waktu tempuh 15 menit. Sedangkan jika dari Kota Medan, waktu tempuh berkisar 1 jam.
"Kedai Takjil Terapung mulai buka pukul 16.00 WIB hingga jelang waktu berbuka puasa. Dan sudah mulai dibuka 16 Maret sampai 28 Ramadan," Ahmadi mengungkapkan.
Disebutkan Ahmadi, pada Ramadan 2023, antusias masyarakat cukup tinggi untuk berburu takjil sambil ngabuburit di Pasar Terapung dan Sawah Lukis. Diharapkan, pada Ramadan 2024 antusias masyarakat juga sama.
"Apalagi, di sini juga sudah ada tempat baru, yaitu Taman Selfie Reborn, yang buka mulai pukul 16.00 WIB hingga 23.00 WIB. Kalau Sawah Lukis, tutupnya usai buka puasa," bebernya.
Advertisement
Taman Selfie Reborn
Disinggung soal Taman Selfie Reborn, Ahmadi mengatakan, lokasi ini merupakan tempat baru untuk nongkrongnya Gen Z. Untuk suasana dan menu juga berbeda dengan yang ada di Sawah Lukis dan Kedai Takjil Terapung.
Kalau di Sawah Lukis menu-menu yang disediakan lebih untuk keluarga, dan di Pasar Takjil Terapung kue-kue atau takjil untuk berbuka puasa. Menu di Taman Selfie Reborn banyak untuk personal.
"Delapan tahun lalu, kita buka Taman Selfie di lokasi berbeda, konsepnya lebih istagramable. Kali ini lebih ke ikonik. Marketnya bergeser, dulu lebih ke emak-emak, sekarang kita tarik ke Gen Z," terangnya.
Dikatakan Ahmadi, setelah Lebaran, bakal ada DJ yang ringan-ringan. Alasan dihadirkannya Taman Selfie Reborn ke areal yang berdekatan dengan Sawah Lukis untuk menghidupkan suasana malam.
"Buka sore ke malam, agar orang-orang datang malam ke mari. Buka jam 4 sore ke 11 malam. Intinya, di areal ini lengkap. Ada untuk nongkrong Gen Z di Taman Selfie Reborn. Untuk keluarga ada Sawah Lukis. Untuk Acara ada Kakuta, dan buka puasa ada Kedai Takjil Terapung," ucapnya.
Suasana Asyik
Seorang pengunjung, Yunif, yang datang berasama keluarganya untuk ngabuburit sambil berbuka puas di Sawah Lukis, mengaku cukup senang. Menurutnya, lokasinya asyik dan berkesan. Apalagi datang saat menjelang waktu berbuka puasa.
"Suasananya asyik, kalau sore-sore banyak angin, sawahnya juga enak dipandang, hijau-hijau," ujarnya.
Menurut Yunif, dirinya juga merasakan sensasi berburu kue-kue tradisional untuk berbuka puasa di Kedai Takjil Terapung. Sebab, selain dirinya dan keluarga, banyak juga orang-orang yang datang untuk membeli takjil.
"Kalau lama-lama, bisa enggak kebagian. Soalnya, ramai yang beli. Begitu datang, harus beli, biar enggak kehabisan. Beli Takjilnya di Kedai Takjil Terapung, bukanya di Sawah Lukis," ungkapnya.
Dikatakan Yunif, ada satu hal yang harus diperhatikan pemerintah setempat di areal lokasi wisata Sawah Lukis, yaitu soal penerangan jalan. Sepengetahuannya, penerangan jalan ke lokasi tersebut saat ini hanya dari pihak pengelola.
"Kalau dari pemerintah, saya rasa belum. Soalnya, kalau malam, kita pulang agak gelap. Kita berharap pemerinta kasih dukungan lah, seperti lampu jalan," Yunif menandaskan.
Advertisement