Liputan6.com, Kediri Dalam semangat Bulan Suci Ramadan, Jasa Raharja bersama Korlantas Polri mengambil inisiatif memperkuat kesadaran dan kepatuhan berlalulintas melalui program Trimandara di Pondok Pesantren Queen Al Falah, Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (20/3/2024).
Kegiatan ini menegaskan komitmen Jasa Raharja dalam mengimplementasikan tugas dan fungsi perusahaan. Tidak hanya sebagai penyelenggara perlindungan wajib bagi korban kecelakaan lalu lintas saja, namun juga sebagai pionir dalam upaya preventif melalui edukasi keselamatan berkendara.
Program Trimandara, yang diarahkan khusus kepada para santri, menjadi wujud nyata dari penerapan konsep Triple Bottom Line (TBL) oleh Jasa Raharja. Perusahaan tidak hanya fokus pada pencapaian keuangan (profit) belaka, tapi juga mempertimbangkan dampak sosial (people) dan lingkungan (planet).
Advertisement
Baca Juga
Melalui edukasi keselamatan berkendara, Jasa Raharja berusaha menekan angka kecelakaan lalu lintas, terutama di kalangan remaja atau Gen Z yang dominan dalam statistik kecelakaan.
Lebih lanjut, implementasi program Trimandara juga merupakan aplikasi dari konsep Pentahelix, yang melibatkan kolaborasi antara akademi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media.
Kolaborasi ini terlihat jelas melalui partisipasi Korlantas Polri dan dukungan dari Pondok Pesantren Queen Al Falah, yang menunjukkan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mencapai tujuan bersama, yaitu mewujudkan keselamatan berlalu lintas sebagai bagian dari gaya hidup.
Plt. Direktur Hubungan Kelembagaan Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana menekankan, Ramadan ini menjadi momentum penting bagi kita semua untuk mempertebal kesabaran dan kesadaran dalam berkendara.
"Kami berharap, melalui program Trimandara, dapat mendorong terciptanya disiplin berlalu lintas di kalangan santri dan generasi muda, yang kelak dapat berdampak positif bagi masyarakat luas," harap Dewi.
Â
Agen Keselamatan
Kepala Divisi ESG dan Kelembagaan Jasa Raharja, Radito Risangadi menjelaskan bahwa apa yang ditekankan melalui kegiatan ini bukan hanya agar dapat melindungi dirinya sendiri ketika berkendara, tapi juga bagaimana generasi muda ini menjadi agen keselamatan orang lain.
"Nah, itu kira-kira yang juga ingin kita sampaikan pada hari ini. Yang terpenting adalah bagaimana agar Gen Z ini tak hanya dapat melindungi dirinya sendiri, tetapi juga menjadi pelopor keselamatan bagi orang lain," ujar Radito.
Soal target, Radito menegaskan bahwa ia berpikir realistis saja. Suatu saat nanti, Gen Z hari ini akan menjadi pemimpin pada eranya. Saat itulah diharapkan pembekalan hari ini dapat terus menular dan menjadi kebijakan yang kontinyu, agar Zero Accident seperti yang diharapkan dapat tercapai.
"Soal target, tentu ini target jangka panjang. Gen Z hari ini tentu akan menjadi pemimpin di masa depan. Maka, kami pun berpikir realistis, bahwa di masa mendatang, para santri ini, Gen Z ini dapat menjadi pelopor, pendukung dan agen keselamatan lalu lintas sebagaimana diharapkan oleh Kepolisian dan Jasa Raharja," Radito menerangkan.
Kegiatan ini juga didukung Brigjen Pol Bakharuddin Muhammad Syah, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, yang menyatakan program Trimandara telah menunjukkan hasil positif dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan remaja.
Kesuksesan ini bukan hanya sebuah prestasi bagi Jasa Raharja saja, namun juga bukti efektivitas kerja sama dan sinergi antar-stakeholders dalam mewujudkan visi keselamatan berkendara di Indonesia.
Dengan program seperti Trimandara, Jasa Raharja berharap dapat terus berkontribusi pada terciptanya lingkungan lalu lintas yang aman. Tidak hanya selama bulan Ramadan saja, tetapi sepanjang tahun, sejalan dengan misi mereka dalam melayani masyarakat Indonesia.
Advertisement
Edukasi Santri
Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Falah K.H Ahmad Habsy, mengucapkan terima kasih kepada Jasa Raharja dan Korlantas Polri yang mengedukasi santri mereka dengan pendidikan lalu lintas yang baik dan benar.
Sebagai generasi masa depan yang mumpuni, ia menilai para santri memikul tanggung jawab yang besar, tak hanya bagi masyarakat sekitarnya, tapi juga bagi dirinya sendiri ketika berkendara di jalan raya.
"Kami tentu berharap edukasi ini dapat menjadi rule model bagaimana generasi muda, para santri ini dapat menjadi pelopor keselamatan berkendara dan berlalulintas di jalan raya," tutur dia.
Acara yang diselenggarakan menjelang waktu berbuka puasa itu dirangkai dengan berbagai macam kegiatan, di antaranya paparan materi dan pembekalan serta praktik safety riding dan safety driving.
Ada pula penyerahan Plakat Jasa Raharja dan Korlantas Polri kepada Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Falah dan penyematan pin pelopor keselamatan berlalulintas serta penyerahan buku pendidikan lalu lintas kepada pengurus Pondok Pesantren Queen Al Falah.