Liputan6.com, Banjarbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis terkait kejadian fenomena alam Gerhana Bulan Penumbra yang akan terjadi pada hari Senin 25 Maret 2024. Fenomena ini akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Gerhana Bulan disebutkan sebagai peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Sedangkan Gerhana Bulan Penumbra (GBP) terjadi saat posisi matahari-bumi-bulan sejajar. Hal ini membuat bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Advertisement
Baca Juga
"Lokasi pengamatan gerhana dengan pengamat yang berada di wilayah Indonesia bagian Timur saja yang dapat mengamati proses GBP dari awal sampai akhir, lokasinya yaitu di Papua, Papua Barat, dan sebagian Maluku," sebut Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Kelas II Syamsudin Noor, Karmana, Banjarbaru, Minggu (24/03/2024).
Ia juga menyebutkan jika pengamat yang berada di wilayah Indonesia bagian Barat dan Tengah tidak akan dapat mengamati seluruh fase gerhana. Lokasinya yaitu di Maluku Utara, sebagian Maluku, Pulau Sulawesi, NTT, NTB, Bali, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, dan Pulau Sumatera. Hal ini karena bulan masih di bawah horizon saat peristiwa itu terjadi.
Sementara untuk wilayah lain di seluruh dunia, seluruh proses GBP dapat dilihat di sebagian besar Amerika dan Kanada. Gerhana ini juga tidak akan dapat diamati di sebagian besar Asia, sebagian Australia, sebagian besar Rusia, sebagian Afrika, dan sebagian Eropa.
Â
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Daftar Negara yang Bisa Amati Gerhana Bulan Penumbra
Proses GBP pada saat bulan terbit dapat diamati di sebagian kecil Asia, sebagian Australia, Selandia Baru, dan sebagian kecil Rusia. Proses gerhana bulan pada saat bulan terbenam dapat diamati di sebagian Eropa dan sebagian Afrika.
"Waktu kejadian gerhana bulan penumbra (awal-akhir), prosesnya dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase gerhana mulai (awal) fase puncak gerhana (puncak), dan fase gerhana berakhir (akhir)," lanjut Karmana.
Berdasarkan data dari BMKG, berikut waktu-waktu kejadian GBP dari awal sampai akhir: Fase gerhana mulai (P1) pukul 11.50 WIB / 12.50 WITA / 13.50 WITFase puncak gerhana (Puncak) pukul 14.12 WIB / 15.12 WITA / 16.12 WITFase gerhana berakhir (P4) pukul 16.34 WIB / 17.34 WITA / 18.34 WIT.
Durasi GBP ini dari fase gerhana mulai (P1) sampai fase gerhana berakhir (P4) adalah selama 4 jam 43 menit 39 detik. Fenomena tersebut merupakan anggota ke 64 dari 71 anggota pada seri Saros 113.
Gerhana Bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 14 Maret 2006 silam. Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 5 April 2042, yang juga akan dapat diamati dari Indonesia.
Atas kejadian ini, pihak BMKG mengimbau kepada masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu berprasangka buruk terhadap kejadian cuaca setelah gerhana. Diminta agar sabar menunggu info dari sumber terpercaya dari pemerintah seperti : BMKG, BPBD, Kominfo, Polda, POLRI, dan lainnya.
Advertisement