Pentingnya Kolaborasi dalam Memberdayakan Perempuan

Liputan6.com, Jakarta - Hari Perempuan Internasional merupakan hari yang sangat berarti untuk merayakan peran penting perempuan dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berdaya.

Sebagai perusahaan yang terus mendukung dan mengkampanyekan kesetaraan gender dalam lingkungan kerja, pada semangat perayaan Hari Perempuan ini Lemonilo mengundang Andhyta Firselly Utami atau yang biasa dikenal juga dengan Afutami, inisiator dari @thinkpolicyid.

Think Policy ID merupakan sebuah komunitas profesional muda yang memperjuangkan kolaborasi lintas sektor untuk kebijakan publik yang berbasis pada data dan empati.

Kehadiran Andhyta Firselly Utami sebagai bintang tamu pada sesi talkshow perayaan Hari Perempuan Internasional untuk karyawan Lemonilo menjadi momen penting untuk merayakan pencapaian perempuan. Sesi acara ini merupakan talkshow yang membahas mengenai bagaimana menciptakan lingkungan yang sehat untuk perempuan.

Ditemani CEO & Co-Founder Lemonilo Shinta Nurfauzia, beliau membahas mengenai pentingnya setiap perempuan untuk saling menguatkan dan berani untuk berbicara.

“Sebagai perempuan saya mencoba untuk selalu bersuara, karena dengan menormalisasikan perempuan memiliki suara, perempuan boleh berbicara, maka kita akan lebih memiliki banyak tempat,” kata Shinta Nurfauzia, mendorong pentingnya bagi perempuan untuk terus menyuarakan pendapatnya.

Afu (panggilan akrab Afutami) juga menyoroti pentingnya faktor eksternal untuk memerdekakan perempuan, tidak hanya faktor internal yang datang dari diri perempuan.

“Selain berpartisipasi di ruang personal, hal yang bisa kita lakukan sebagai perempuan adalah mengawasi kebijakan publik seperti perlindungan dalam rumah tangga, ketenagakerjaan, dll,” ujar Afutami.

Andhyta Firselly Utami juga menyoroti pentingnya bagi perempuan untuk mengawasi secara bersama faktor external ini, di mana mereka bisa menciptakan dan melihat perubahan yang layak secara bersama-sama.

Sesi talkshow bersama Co-Founder Lemonilo, Shinta Nurfauzia dan Afutami ini diakhiri dengan diskusi terkait perataan serta pengembangan pendidikan untuk perempuan yang menjadi hal prioritas untuk menciptakan lingkungan sehat bagi perempuan.